Hello Straya: Menikmati Malam di Sepanjang Nepean Highway, Melbourne
Monday, February 08, 2021
Jadi, gw dan Mas Bojo di suatu malam, tanpa di rencanakan, punya ide untuk pergi jalan-jalan. Mungkin karena waktu itu kita juga bosan, karena lockdown membuat kita lebih sering di rumah aja. Selain itu, ini sudah beberapa bulan setelah Melbourne kembali melonggarkan pembatasan-pembatasan yang ada.
Sudah nggak ada lagi larangan pergi jauh, dan walaupun masih harus pakai masker kalau di dalam ruangan, di tempat terbuka nggak wajib lagi.
Salah satu alasan kenapa gw mau diajak keluar malam hari juga, asumsi gw kalau malam nggak banyak orang yang ada di jalan, jadi nggak harus jaga jarak, karena memang nggak banyak orang.
Awalnya sih mau pergi ke pantai aja. Kebetulan Mas Bojo lagi suka banget potography, dan koleksi mobilnya jadi model-modelnya.
Berangkat lah kita jam sembilan malam. Kebetuan jam sembilan matahari baru aja terbenam, jadi nggak berasa malam-malam banget deh.
Karena Melbourne itu terkenal dengan banyak pantainya, jadi mau kemana aja, bisa aja kita ketemu pantai. Kecuali kalau mau ke daerah yang agak tinggi kali ya, adanya ketemu bukit.
Karena tempat gw tinggal dekat dengan daerah Nepean Highway, jadi kita meluncur aja ke sana.
Kalau ngikuti sepanjang Nepean Highway, isinya memang pantai semua.
Aspendale Beach
Rencana awalnya adalah mampir ke Aspendale Beach. Pantai ini letaknya deket sama perumahan. Mau masuk ke pantai juga ngelewatin gang yang ada perumahannya.
Sayangnya kita nggak jadi mampir ke pantai ini. Kenapa? Karena begitu sampai di tempat ini, udah jam sepuluh malem.
Sedangkan di plang pantai nya ditulis nggak boleh ada kendaraan masuk setelah jam setengah sepuluh malam.
Mau jalan sih bisa aja, tapi mau parkir kemana? Karena di tempat ini, nggak bisa sembarangan parkir. Mau parkir di pinggir jalan pun harus lihat tanda.
Di jalan masuk ini, nggak boleh ada mobil parkir selain mobil orang-orang yang tinggal di perumahan itu.
Mau parkir di pinggir jalan pun sudah bukan waktunya lagi. Kalau nekat, bisa diangkut deh.
Akhirnya kita nggak jadi ke pantai ini. Mungkin lain kali.
Mordialloc Pier
Pemberhentian berikutnya adalah Mordialloc Pier. Tempat ini sih biasanya tempat kapal-kapal dan yacht kecil diparkir.
Parkir di tempat ini gratis kalau sudah lewat dari jam delapan malam. Karena kita sampainya jam sepuluhan, jadi gratis deh.
Kebetulan juga waktu kita ke sana ada pasar malam. Di dalamnya ada permainan seperti bianglala, rolercoaster, bahkan rumah hantu juga ada.
Tapi kita nggak masuk ke dalamnya sih, karena memang niatnya nggak ke sana.
Brighton Bathing Boxes
Ini kali kedua gw ke sini. Tapi kali ini malam hari.
Ada enaknya sih dateng ke sini pas malam. Kalau datengnya di atas jam delapan malam, parkirnya gratis. Selain itu juga yang pasti nggak banyak pengunjung di tempat ini.
Kalau mau menikmati pantai di malam hari, jangan lupa untuk selalu waspada sama gelombang air laut ya.
Kebetulan hari itu, air laut lagi pasang, dan walaupun nggak ada penjaga pantai yang berjaga (karena sudah malam), bukan berarti kita bisa sesuka hati.
Kalau di siang hari, amannya memang untuk bermain diantara dua bendera yang dipasang. Karena bendera itu sebagai pertanda bahwa daerah diantara mereka itu daerah aman untuk berenang.
Nah, kalau malam, udah nggak ada, jadi kita harus mawas diri, dan juga sadar kalau bermain di pantai di malam hari nggak seaman di siang hari. Jadi, kalaupun mau ke pantai di malam hari, sebisa mungkin jauh dari air deh, hehe.
Oh iya, gw juga bikin post tentang Brighton Beach ini di siang hari loh, cus cari post nya.
Baca Juga: Hello Straya: Brighton Beach
Port Melbourne Pier
Pemberhentian terakhir di jalan-jalan malam kita adalah Port Melbourne Pier. Tempat ini terkenal dengan pemberhentian kapal-kapal pesiar. Yang paling sering sih kapal Spirit of Tasmania yang sering ada.
Karena untuk pergi ke Tasmania memang harus nyebrang pakai kapal.
Di malam itu, kebetulan Port Melbourne lagi ramai sama pemilik mobil-mobil sport. Beragam mobil yang harganya setara harga rumah, kadang lebih, di parkir berjejer di tempat parkir.
Karena Mas Bojo seneng sama mobil ya dia seneng-seneng aja.
Biasanya tempat ini memang nggak pernah sepi sih, selalu ramai, walaupun malam hari.
Selain ada club mobil, beberapa klub juga ternyata kumpul-kumpulnya di sini.
Gw masih belum berani yak poto-poto mereka, karena takut aja, kan barang personal, hehehe.
Tapi gw sempet pergi ke pelabuhannya yang kebetulan memang sepi sih. Karena nggak ada juga kapal yang parkir di sana. Selain karena corona, juga lagi nggak ada jadwal Spirit of Tasmania dateng di hari itu.
Nah itu dia jalan-jalan malam gw di sepanjang Nepean Highway. Karena malam hari memang terbatas banget sih yang dilihat.
Tapi buat pecinta angin malam, dan suasana malam, bisa jadi salah satu alternatif kalau tiba-tiba bosan di rumah.
Buat gw yang belum pernah keluar malam (cari angin), pertama kali keluar bikin sudut pandang yang berbeda.
Yang terbiasa pergi ke tempat-tempat wisata di siang hari, mungkin ngerasa kalau pergi malam hari kurang gereget, karena yang dilihat terbatas, dan vibe nya memang beda.
Tapi kalau menurut gw, selain vibe yang beda, juga bisa lihat jenis ramai yang berbeda juga.
Apalagi saat melewati st. Kilda, tempat yang super terkenal di Melbourne. Banyak orang-orang dengan baju dan gaun super bagus berangkat atau bahkan pulang dari makan malam. Yang jarang banget gw lihat kalau di siang hari (liatnya kebanyakan orang-orang pakai baju kantor atau baju olah raga).
Berkendara di sepanjang Nepean Highway juga nggak begitu ramai kalau malam (kecuali kalau masuk kota sih).
Pulangnya berasa santai aja, karena nggak banyak kendaraan, nggak macet juga.
Mungkin suatu saat, saat pandemi ini berakhir, kalian juga bisa menikmati jalan malam di salah satu kota yang pernah dijuluki the most livable city in the world selama enam kali berturut turut ini.