Hello Straya: Nyempetin Berlibur Sebentar (Tarra Bulga National Park)
Friday, January 22, 2021
Akhirnya, Natal 2020 ini masyarakat di Melbourne bisa bernafas sedikit lega. setelah 60 hari-an nggak ada penularan lokal sama sekali, dan sistem karantina diperketat, pelan-pelan masyarakat sudah mulai kembali beraktifitas. Walaupun belum kembali seperti semula.
Natal juga salah satu libur besar di sini, jadi orang-orang memang banyak menunggu bagaimana dengan natal di 2020. Karena pandemi ini, dan banyaknya pembatasan-pembatasan.
Akhirnya memang di bulan Desember ini, kita sudah mulai mendekati, apa yang disebut sebagai, covid normal. Beberapa toko yang kemarin tutup, sekarang sudah buka, jam-jam buka pun perlahan sudah kembali seperti semula. Apalagi mendekati natal, sama lah seperti di Indonesia saat lebaran, orang-orang berbondong-bondong belanja keperluan hari raya.
Biasanya gw dan Mas Bojo di liburan panjang seperti ini (Mas Bojo dapat libur seminggu, dan gw sudah libur kuliah dari pertengahan Desember) kita suka pergi ke taman nasional atau ke pantai.
Sebelum pandemi, setahun bisa beberapa kali kita pergi, tapi setelah pandemi udah nggak pernah lagi. Jadi sedih deh.
Kebetulan karena pembatasan-pembatasan di Victoria dilonggarkan, jadi kita bisa kembali menjalani hobi sehat ini. Lagipula, pemerintah Negara Bagian Victoria juga masih melarang warganya untuk pergi keluar Victoria, dan menganjurkan untuk berwisata di dalam Negara Bagian saja. Tagline mereka "Go Further, Stay Close."
Gw sih seneng-seneng aja, karena memang banyak banget tempat-tempat di Victoria yang bisa dikunjungi (dan gratis).
Tapi karena Victoria itu terbentang sangat panjang, walaupun di peta terlihat cuma seimprit, untuk pergi keluar wilayah, Mas Bojo lebih senang bukan day trip, alasannya sih karena memang perjalanannya panjang, dan capek.
Karena gw di bagian Tenggara-nya Victoria, kita memilih beberapa tempat yang memang sekitar-sekitar kita aja. Kebetulan juga banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi di daerah Tenggara ini. Seperti Phillip Island, Dandenong Range, South Gippsland area, etc.
Baca Juga: Hello Straya: Phillip Island, Coklat Lezat, Pinguin yang Lucu dan Reruntuhan Kapal
Sayangnya lagi, saking seringnya jalan-jalan ke daerah tenggara (mon maap kalau banyak yang ga terdokumentasi di blog), kita sempet bingung karena ternyata banyak banget daerah yang sudah kita kunjungi. Bahkan, ada beberapa yang kita kunjungi lebih dari sekali.
Akhirnya kita memutuskan untuk pergi ke taman nasional yang sedikit agak jauh, tapi masih di sekitaran tenggara, Tarra-Bulga National Park. Sempat berhenti di salah satu taman di daerah Mirboo North untuk meluruskan kaki (karena tersesat juga sih). Tempatnya juga bagus banget.
Rail Trail Boolarra - Mirboo North
Ini adalah pemberhentian kita sebelum ke Tarra-Bulga National Park. Tempat ini sebenernya seperti taman di tengah kota kecil, Mirboo.
Seperti kebanyakan taman-taman di Australia, taman ini juga dilengkapi sama playground dan public toilet. Selain itu, kita bisa bersepeda menyusuri track yang dulu dipakai untuk kereta pulang pergi Mirboo - Boolarra.
Panjangnya sekitar 13 kilometer. Jadi lumayan panjang juga sih. Kira-kira sekitar satu jam jalan kaki kalau sampai ke ujung.
Track ini cocok banget buat yang pengen sepedaan santai. Di tamannya juga disediakan alat untuk memperbaiki sepeda kalau-kalau sepedanya belum di "setel."
Kita nggak menjelajahi rail track ini sih, karena panjang, dan tujuan utama memang bukan di sini. Jadi kita cuma jalan-jalan di sekitaran taman aja.
Karena pembatasan-pembatasan baru aja dilonggarkan di hari itu, selain itu juga karena tempatnya lumayan nyempil, jadi nggak banyak orang juga saat kita di sana.
Aturan di Melbourne saat itu memang nggak mewajibkan kita untuk pakai masker di luar ruangan, kalau kita bisa jaga jarak minimal 1.5 meter. Dan di taman itu, cuma ada dua keluarga (gw dan satu lagi) dan kita memang nggak kenal satu sama lain, jadi tanpa masker juga nggak apa-apa.
Menariknya, di taman ini selain ada playground yang lumayan lengkap, juga ada semacam harpa raksasa yang bisa dimainkan. Mainnya bukan dipetik seperti harpa tapi dipukul.
Di depan taman ini juga ada skate park yang waktu itu gw lihat ada beberapa anak muda lagi main di sana.
Setelah cukup untuk beristirahat dan toilet, kita kemudian melanjutkan perjalanan ke tujuan utama.
Tarra-Bulga National Park
Masih di bagian tenggara Victoria, Tarra-Bulga National Park letaknya di wilayah South Gippsland. Di antara Traralgon - Balook.
Di tempat ini, kita sebenernya bisa melakukan beberapa hal yang berhubungan dengan alam, seperti bushwalking, piknik, atau kalau mau nginap, mereka ada beberapa akomodasi di sekitarnya.
Beberapa tempat juga menyediakan camping ground.
Di Australia, kalau mau berkemah memang nggak bisa sembarangan sih, harus di tempat yang memang ditujukan untuk berkemah.
Sepanjang perjalanan ke sana, kita dimanjakan sama pemandangan hijau bukit-bukit dan juga beberapa rumah-rumah dengan halaman yang super luas. Juga beberapa hewan ternak yang berkeliaran di halaman-halaman mereka, seperti sapi ataupun domba.
Sebelum masuk ke taman nasionalnnya, kita juga bisa lihat power plant yang namanya Loy Yang A Power Station dari jauh. Tapi kita nggak bisa masuk lah ya ke power plant nya, karena memang bukan untuk tempat wisata.
- bush walking dengan moderate difficulty level
Karena ini adalah hutan lindung, jadi kita bisa lihat banyak banget pohon-pohon hijau dan rimbun di sini.
Menurut keterangannya sih hutan lindung ini kebanyakan pohon pakis. Walaupun banyak tumbuhan-tumbuhan lainnya juga, pohon pakis kelihatan dimana mana memang.
Seperti kebanyakan tempat bush walking di Australia, mereka juga sudah punya track nya, jadi kita nggak perlu babat-babat alas lagi. Pasti aman, dan lebih ringan lah, karena nggak perlu capek-capek. Capeknya cuma ngikutin track yang kadang naik, kadang turun.
Di tempat ini, track naiknya memang aduhai banget. Curam naiknya, tapi turunnya enak banget. Selain itu, ini adalah track terpanjang yang pernah gw jalani.
Yang bikin tambah parah adalah selama lockdown gw jarang banget gerak, jadi berasa dua kali lipat susahnya. Akhirnya terpaksa jalan dibantu dengan tongkat, hahahaha....
Mas Bojo gimana? Lucky him, karena selama lockdown, lifestyle dia nggak berubah. Cuma sempet libur enam minggu, tapi habis itu kerjaannya balik normal. Jadi buat dia track ini nggak susah-susah banget.
Yang paling bikin capek sih karena track nya yang panjang aja.
- Suspension Bridge
Salah satu daya tarik dari tempat ini adalah suspension Bridge. Apa itu suspension bridge? Semacam jembatan yang "cuma" ditopang sama kabel-kabel, dan jangan khawatir, kabelnya kabel baja kok.
Gw juga pernah sih ke suspension bridge lainnya, yang nggak sepanjang ini juga sih.
Kita bisa juga jalan nyebrang jembatan ini. Lumayan panjang sih. Buat yang takut ayunan jembatan, sepertinya harus siapkan diri deh. Karena kalau lagi rame, ada aja yang iseng lompat-lompat.
Bagusnya lagi, jembatan ini bisa dilihat dari jalan di atasnya. Kebanyakan orang ngambil poto jembatan dari titik ini. Dari titik ini sampai ke jembatannya kita harus nunggu beberapa orang yang ada di atas jembatan ini. Mereka poto-poto nggak selesai-selesai.
Kenapa kita harus nunggu? Simpel sih, karena kita kan harus berjarak minimal 1.5 meter antara satu dengan yang lain (satu kelompok dengan kelompok lainnya juga sama), dan jembatannya lebarnya nggak sampai satu meter.
Jembatan ini lumayan panjang juga sih. Buat yang takut sama jembatan atau ketinggian harus hati-hati, namanya juga suspension bridge, jadi kalau orang jalan sedikit, goyang jembatannya.
Tapi jangan khawatir, jembatannya kuat kok, hehe.
Cukup juga untuk akhirnya bisa sedikit merasakan suasana pasca outbreak setelah second wave terjadi.
Semoga saja, dalam waktu dekat kita semua bisa kembali menjalankan hidup seperti sedia kala.
Meanwhile,
stay safe, healthy and happy