Post ini juga merupakan post pending-an dikarenakan kemalasan gw untuk update sesegera mungkin. Akibatnya, daftar pendingan post jadi makin panjang. Nah, ini mumpung di Melbourne gw lagi banyak waktu senggang, jadi mulai deh satu-satu diselesaikan.
Kali ini gw mau cerita pengalaman gw mengunjungi salah satu kota tua di sini. Namanya Walhalla. Letaknya sekitar 180km dari Melbourne. Terletak di daerah bukit, dulu kota ini adalah kota tambang emas. Yup, nggak seperti cerita yang kebanyakan kita dengar tentang pendatang Inggris di Australia, daerah Victoria (Melbourne dan sekitarnya) sebenarnya didatangi oleh orang-orang Inggris penambang emas, jadi kita sebenernya bisa menemukan banyak kota tua bekas penambangan emas di wilayah bagian Victoria ini. Walhalla adalah salah satunya.
Terletak di daerah pegunungan di Gippsland, Walhalla dikenal dengan wisata sejarah plus wisata alam. Dulu, daerah ini adalah salah satu daerah terkaya di daerah Victoria. Karena sekitar 4000-an pencari emas tinggal di kota ini. Sekarang kota ini cuma dihuni hanya 20 orang saja(sumber).Tapiiiii... bukan berarti karena cuma 20-an orang aja yang tinggal di kota ini, terus kota ini sepi banget. Karena kota ini sudah menjadi tujuan wisata, kita bahkan bisa camping di kota ini.
Pertama kali masuk ke kota ini, kita disambut sama hijaunya pegunungan plus rumah-rumah tua yang ada di sekitarnya. Semua bangunan di tempat ini bener-bener nggak berubah. Semuanya sama seperti dulu. Asiknya lagi, beberapa bangunan dialihfungsikan sebagai musium. Seperti contohnya kantor pos mereka. Kantor pos di Walhalla ini sudah dialihfungsikan sebagai musium pos di kota ini. Kita bisa lihat barang-barang peninggalan para pekerja pos di sini. Mulai dari telepon sampai ke pakaian para pekerja di sini.
Uniknya, dulu para pekerja terakhir di kantor pos ini adalah perempuan. Kalau kita menjelajah kedalam lagi, kita bisa melihat beberapa tempat pribadi para pekerja pos ini, seperti tempat tidur, dan juga dapur. Di salah satu kamar tidur, kita bisa lihat beberapa pakaian lama, termasuk juga di dalamnya kosmetik-kosmetik lama. Di kamar lainnya kita bisa melihat piano tua, dan tempat minum teh, kalau masuk ke dalam lagi, kita bisa lihat kamar tidur anak dari penjaga kantor pos ini, lengkap dengan keranjang bayi dan bonekany. Serem juga sih kalau datengnya malam-malam. Masuk ke dapurnya, kita masih dapat melihat barang-barang aseli untuk memasak beserta lemari penyimpanan bumbu-bumbunya yang masih lengkap banget.
Apa cuma kantor pos aja? Tentunya enggak, kita bisa menikmati teh atau kopi di beranda cafe tua mereka, atau melihat beberapa pameran di dalam beberapa rumah yang juga menjual pernak pernik. Seperti salah satu toko souvenir yang kita masuki ini, juga merupakan musium yang menyimpan sejarah tentang kelompok penambang emas di Walhalla, lengkap dengan kostum mereka sehari hari, juga emblem, dan juga surat-surat yang masuk ke kota ini. Kita bisa juga melihat ke belakang rumahnya dimana kita bisa melihat mesin cuci, kulkas, dan mesin-mesin manual lainnya, jauuuuhhh sebelum jaman modern ada.
Selain dapat melihat ke dalam rumah-rumah dan gedung-gedung tua di tempat ini, kita juga bisa mengikuti tour tambang emas. Tambang emasnya juga nggak jauh banget kok dari kota ini. Karena kota ini dibangun oleh para penambang emas, tentu saja kota ini mengelilingi tambang emasnya. Kata Mas Bojo, kita bisa melihat barang-barang tambang emas kuno kalau kita ikut tour itu, sayangnya Mas Bojo ogah, karena mahal.
Karena nggak ikut tour ke tambangnya, jadi kita keliling sendiri, dan nemuin spot yang pas banget buat foto satu kota. Yup... kita di atas bukit!!!!
Karena Walhalla merupakan kota kuno, tentunya pemakamannya kuno juga doooong. Jadi gw mikirnya pemakamannya ala-ala gothic gitu. Jadilah gw ngajak Mas Bojo buat berkunjung ke pemakaman umumnya, yang mana memang bisa diakses oleh publik. Untuk menuju ke pemakaman ini, kita harus menuju ke arah keluar dulu. Karena pemakaman ini di bukit, jadi kita harus melewati jalan setapak, yang mana jalan setapaknya ini adanya di dekat gathering point yang ada waktu kita masuk ke kota ini. Setelah parkir mobil di depan jalan setapaknya, kita lalu harus jalan menajak dan berliku untuk sampai ke kompleks pemakamannya. Kenapa jalan? Karena jalan menuju pemakaman ini dipagari, dan setiap hari dibuka hanya yang bagian untuk pejalan kaki. Ada satu lagi sih gerbang yang hanya dibuka kalau ada penduduk yang meninggal.
Setelah perjalanan menanjak yang melelahkan, akhirnya sampailah kita ke kompleks pemakamannya. Yah, walaupun gw berharapnya pemakamannya ala-ala gothic gitu, ternyata pemakamannya biasa aja, hehehe... Walaupun biasa aja, gw nggak mau menyia nyiakan kesempatan, dan napas yang sudah terbuang waktu mendaki ke sini dong ya. Akhirnya, kita mengitari makam-makam ini. Kesimpulan gw sih, semakin ke atas nisannya, maka semakin tua kuburannya. Yap, kuburan ini masih digunakan kok. Kata Mas Bojo, terkadang kuburannya kosong, biasanya sih hanya sebagai penanda aja, kalau ada keluarga yang meninggal. Kalau jalan di sini, hati-hati, apalagi dibagian yang atas, paling aman ngikutin jalan setapak yang sudah dibuat, daripada loncat-loncatin makam, serem euy... hehehehe.
Ngomong-ngomong serem, ternyata kota ini juga mengadakan tour misteri loh. Ya tour nya sih malam gitu, masa iya siang. Kalau nggak salah yang ikut bisa berkelompok kok, Yang pasti tour ini katanya bakal menjalajahi tempat tempat berhantu di kota ini. Gw nggak ikutan ah, malam soalnya, dan dari tempat ini ke rumah jauh ding, en Mas Bojo nggak suka bermalam.
Yep..
Ini adalah cerita jalan-jalan gw di Victoria.
Tunggu cerita gw berikutnya yaaa...
Jangan lupa subscribe atau follow page facebook gw.
the gold town, Walhalla |
Walhalla Old Post Office |
Old Phone at Walhalla Post Office |
Cupboard at Walhalla Post Office |
Old Chimney |
Old Clock |
Tea Room |
Old Grand Piano |
Old Cosmetics |
Old Stove |
Old spice closet |
Apa cuma kantor pos aja? Tentunya enggak, kita bisa menikmati teh atau kopi di beranda cafe tua mereka, atau melihat beberapa pameran di dalam beberapa rumah yang juga menjual pernak pernik. Seperti salah satu toko souvenir yang kita masuki ini, juga merupakan musium yang menyimpan sejarah tentang kelompok penambang emas di Walhalla, lengkap dengan kostum mereka sehari hari, juga emblem, dan juga surat-surat yang masuk ke kota ini. Kita bisa juga melihat ke belakang rumahnya dimana kita bisa melihat mesin cuci, kulkas, dan mesin-mesin manual lainnya, jauuuuhhh sebelum jaman modern ada.
Old washing machine |
Old Hotel |
Karena nggak ikut tour ke tambangnya, jadi kita keliling sendiri, dan nemuin spot yang pas banget buat foto satu kota. Yup... kita di atas bukit!!!!
Great View from here |
Setelah perjalanan menanjak yang melelahkan, akhirnya sampailah kita ke kompleks pemakamannya. Yah, walaupun gw berharapnya pemakamannya ala-ala gothic gitu, ternyata pemakamannya biasa aja, hehehe... Walaupun biasa aja, gw nggak mau menyia nyiakan kesempatan, dan napas yang sudah terbuang waktu mendaki ke sini dong ya. Akhirnya, kita mengitari makam-makam ini. Kesimpulan gw sih, semakin ke atas nisannya, maka semakin tua kuburannya. Yap, kuburan ini masih digunakan kok. Kata Mas Bojo, terkadang kuburannya kosong, biasanya sih hanya sebagai penanda aja, kalau ada keluarga yang meninggal. Kalau jalan di sini, hati-hati, apalagi dibagian yang atas, paling aman ngikutin jalan setapak yang sudah dibuat, daripada loncat-loncatin makam, serem euy... hehehehe.
Old Cemetery |
Yep..
Ini adalah cerita jalan-jalan gw di Victoria.
Tunggu cerita gw berikutnya yaaa...
Jangan lupa subscribe atau follow page facebook gw.
2 comments
Di Australia banyak ya kota tua peninggalan masa menambang emas. Walaupun kota tua, kelihatannya bersih, jadi enggak terlalu spooky.. hehe
ReplyDeleteHallo Mbak Riski, terima kasih sudah mampir yaa...
DeleteHehehe... bersih banget Mbak. Mungkin karena mmg kesadaran orang2 sini juga kali ya. Kalau pagi sampe sore kota tua sprti Walhalla ini rame banget sama turis Mbak, jdi nggak kerasa sepi. Kalo malam, bru deh kerasa spooky nya... apalagi klo ikutan tur hantu. Tpi tur hantunya nggak sprti acara2 di tv Indonesia Mbak, mereka cuma dari mulai matahari tenggelam sampai mau tengah malam. Paling lama sampe jam 11.30 malam aja. Takut juga kali ya tour guide nya, Hehe..
Thank you for visiting my blog. Please leave your comment here, but apologize, any spams will go to bin immediately.