Source |
Siapa yang sangka, ternyata Victoria, Australia jadi satu-satunya Negara bagian Australia yang jumlah positif covid-19 paling banyak. Setelah beberapa bulan diberlakukan stage 3 yang berubah dari minggu ke minggu. Mulai dari nggak diwajibkannya pakai masker, sampai akhirnya masker jadi wajib. Harapannya sih biar penularan covid-19 ini bisa berkurang.
Sayangnnya, jumlah yang positif setiap harinya selalu naik turun. Dan jumlahnya pun selalu diatas 200 orang. Pernah dalam satu hari, jumlahnya sampai 700 orang.
Di awal Agustus 2020 ini, (Minggu, 02 Agustus 2020), seperti biasa gw nungguin breaking news dari Premier Victoria. Sekarang kegiatan ini jadi kegiatan harian gw. Nungguin sama mantengin breaking news biar tau perkembangan.
Dan Pak Daniel Andrew memberi pengumuman kalau Victoria akan memasuki stage 4 restriction. Artinya pergerakan manusia di Victoria akan lebih dibatasi lagi. Menurut beliau karena angka laporan yang positif setiap harinya masih aja ratusan (hari itu lebih dari 700 orang), dan juga banyak orang yang nggak ngikutin permintaan Pemerintah untuk diam di rumah saat setelah melakukan rapid test.
Apa Saja yang Berubah di Stage 4 Ini?
Larangan Bepergian Jarak Jauh
Diberlakukannya stage 4 ini, berarti setiap warga di Melbourne dan sekitarnya (tidak termasuk pelosok) nggak boleh berpergian lebih dari 5 kilometer dari rumahnya. Termasuk untuk belanja kebutuhan pokoknya.
Kalau dulu, selama nggak jauh-jauh banget dari rumah, mau bepergian atau belanja nggak akan jadi masalah besar, selama ada alasan yang kuat. Sekarang mau belanja harus sendiri, dan nggak banyak toko yang buka juga. Cuma toko-toko bahan pokok aja yang buka.
Berkumpul
Di stage 4 ini Larangan berkumpul di dalam dan di luar rumah diberlakukan. Tapi ada pengecualian. Kecuali mereka yang statusnya pasangan dan tinggal terpisah, mereka bisa mengunjungi satu sama lain, TAPI dengan ikut aturan umum. Walaupun bisa berkunjung, tapi harus ikut aturan nggak boleh berkumpul lebih dari dua orang di luar rumah, ikut 5 kilometer range keluar rumah. Dan misalnya mereka yang berkunjung ke rumah pasangannya, dan lewat jam malam, mereka harus tinggal di rumah itu sampai jam malam selesai besok harinya.
Selain pasangan, kita nggak boleh terima orang lain. Larangan ini sedikit dilonggarkan per tanggal 13 September 2020. Terutama buat mereka yang tinggal sendiri (tanpa pasangan), mereka bisa menerima HANYA satu orang saja di dalam rumah mereka (social bubble), dan orang tersebut harus orang yang sama setiap waktu berkunjung.
Jam Malam
Stage 4 ini juga memberlakukan jam malam. Dimulai dari jam 8 malam sampai jam 5 pagi. Tapi jam malam ini nggak berlaku untuk mereka yang bekerja sebagai pekerja esensial, atau mereka yang butuh bantuan medis segera (seperti harus ke dokter umum, atau ke Rumah Sakit).
Karena ada jam malam, beberapa toko esensial juga harus tutup jam 8 malam. Kecuali apotek sih. Gw pernah coba telepon apotek langganan yang memang buka 24 jam. Untuk tanya aja tentang over the counter medicine yang sejenis sama obat resep dokter yang gw punya. Iseng tanya, apa masih buka 24 jam. Kata mereka, mereka masih buka 24 jam untuk melayani mereka yang butuh obat segera.
Bahkan restoran yang take away dan delivery service pun juga tutup.
Tapi per tanggal 13 September 2020 kemarin, jam malam-nya dimulai dari jam 9 malam sampai jam 5 pagi. Alasannya sih, karena waktu siangnya mulai lebih panjang daripada malamnya (di Melbourne, Victoria dan beberapa Negara bagian di Australia ada daylight saving*).
*daylight saving = waktu siang lebih panjang; biasanya waktu akan dimajukan satu jam lebih cepat.
Belanja
Karena semua toko non-esensial ditutup, jadi belanja cuma difokuskan ke belanja kebutuhan pokok. Gimana kalau misalnya butuh barang non-esensial? Beberapa toko non-esensial (akhirnya) punya website. Nggak cuma toko non-esensial sih, toko esensial juga punya website. Beberapa memang sudah punya dari dulu, beberapa baru bikin.
Website toko-toko ini sebenernya juga membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang tinggalnya lebih dari 5 kilometer. Selain karena mereka yang non-esensial nggak bisa buka toko fisik.
Beberapa toko memberlakukan click and collect juga. Tapi tetep sih, untuk mereka yang pakai opsi ini harus tinggal di sekitar 5 kilometer dari toko tersebut. Dan tetap lah ya, harus satu orang aja yang kontak.
Mas Bojo dan gw gantian sih kalau untuk belanja mingguan. Kalau minggu ini dia yang belanja, minggu depan gw yang belanja. Gw tinggal kasih dia daftar belanjaan, dan kalau dia bingung, biasanya dia tinggal telepon dan /atau kirim gambar.
Kalau untuk belanja lainnya, lebih suka click and collect kalau ada pilihan itu, dan jaraknya masih sekitar 5 kilometer. Kalau sudah lewat dari 5 kilometer, ya antara delivery atau nggak pesen sama sekali. Kenapa? Karena banyaknya toko yang buka online, jadi volume pesanan online jadi membengkak, sedangkan jumlah karyawan di kantor pos dikurangi, dan berpengaruh sama pengiriman. Jadi kadang order sampainya lamaaaaaaaa. Pernah gw pesen kado buat Mas Bojo, padahal pesennya sebulan sebelum ulang tahunnya, eh, sebulan juga sampainya. Padahal pesennya cuma toko yang nggak jauh dari rumah (lebih dari 5 kilometer), tapi sampainya sebulan.
personal collections |
Olahraga
Untuk olahraga, karena tempat olahraga seperti gym dan taman ditutup, jadi nggak banyak pilihan untuk berolahraga. Tapi, kita dikasih waktu satu jam olahraga di luar sehari (per tanggal 13 September 2020 jadi dua jam).
Bisa apa aja dong, kalau tempat olahraga ditutup? Bisa dengan jalan-jalan di sekitar rumah, atau lari-lari kecil, atau lari besar juga nggak apa-apa. Yang penting gerak dan selama satu jam.
Untuk olahraga ini, buat mereka yang olahraga berat (lari, kickboxing, dan sejenisnya) masker nggak begitu perlu dipakai, kalau dirasa menghalangi pernapasan saat butuh napas berat. Tapi kalau sekedar untuk olahraga ringan, harus dipakai.
Masker
Yap, karena banyaknya kasus, masker jadi wajib di sini. Yang penting menutup mulut dan hidung. Tentu aja harus dengan aturan jarak 1,5 meter. harus ada.
personal collections |
Acara Khusus
Buat Australia, ibadah di tempat ibadah dikategorikan sebagai acara khusus. Dan di masa stage 4 ini, semua kegiatan ibadah di tempat ibadah dilarang. Ibadah tetap bisa dilakukan di rumah, dan online.
Selain ibadah, upacara pernikahan dan pemakaman pun dibatasi. Pernikahan dibatasi hanya lima orang (sudah termasuk pasangan pengantin, dua orang saksi, dan celebrant). Sedangkan pemakaman dibatasi sebanyak hanya sepuluh orang saja.
Belajar & Bekerja
Di stage 4 ini, semua jenis pembelajaran dilakukan jarak jauh (online). Buat mereka yang kerja praktek harus punya izin.
Gw juga kebetulan ambil kelas Diploma, dan harus dilakukan online. Sebenernya enak sih kelas online. Bangun nggak harus dua jam lebih cepat, karena harus memperhitungkan jarak tempuh rumah ke kampus. Sejam cukuplah untuk bangun, mandi, makeup, bikin kopi, nyalain komputer, cek kamera, dsb.
Gw masih suka mandi sebelum kelas dimulai, biar seger aja. Makeup, biar nggak keliatan lusuh. Pakaian juga harus rapi gw mah, walaupun dosen bilang mereka nggak apa-apa kalau pakai piyama. Yah, paling enggak pakaian atas tetep rapi, walaupun bawahan tetep celana training.
Bekerja pun hanya mereka yang bekerja di sektor esensial (dokter, perawat, polisi, staff toko esensial). Dan mereka harus punya permit untuk dibawa. Siapa tau dicegat di jalan, ditanyain tujuannya apa keluar rumah.
Eh iya beneran ini, cegatan di jalan raya sama polisi itu ada. Apalagi di daerah kota. Banyak polisi berjaga dan nanyain orang-orang yang masih keluar, tujuan keluar rumah buat apa.
source |
Apa ini mengubah keseharian gw?
Well....
Selain nggak bisa pergi ke tempat gym, sebenernya keseharian gw nggak berubah banyak. Paling berubahnya kelas jadi kelas online, dan pekerjaan gw jadi online. Syukurnya sih karena gw kerja ngajar privat, jadi nggak terlalu pusing. Pusingnya kalau murid gw nggak ontime online aja.
Iya, lebih banyak orang tinggal di rumah. Dan gw ngerasa ruang privasi jadi menyempit. Kalau dulu di pagi hari Mas Bojo (dan anaknya, yang entah sampai kapan numpang di rumah kita) kerja, dan kembali sore hari. Jadi gw lebih punya banyak waktu sendiri, dan bisa bergerak leluasa. Dan dalam masa stage 4 ini Mas Bojo sempat diliburkan selama enam minggu.
Ritme keseharian kita jadi berubah, biasanya hanya di akhir minggu saja Mas Bojo di rumah, tapi sekarang setiap hari. Yang artinya Mas Bojo bebas main PS4 sampai jam 4 kadang jam 5 pagi, lalu tidur sampai siang, dan bangun. Sedangkan ritme keseharian gw nggak banyak berubah sama sekali. Tetap seperti biasa, tapi semua dilakukan di rumah.
Untungnya sih Mas Bojo di rumah nggak cuma diem aja. Dia punya hobi, jadi bisa menyibukkan diri dengan hobi. Dan lebih suka kalau dia yang belanja, mungkin jadi alasan buat dia keluar rumah aja sih.
Per 28 September, stage 4 level 2 diberlakukan. Yang artinya semakin banyak pengurangan dari aturan-aturan sebelumnya. Kenapa level 2? Karena masih dengan aturan umum yang sama: pakai masker, jaga jarak, belum dibebaskan orang-orang keluar, toko-toko non-esensial belum boleh buka.
Level 2 ini artinya jumlah orang yang berkumpul ditambah menjadi lima orang di luar rumah, dan sudah nggak diberlakukan lagi jam malam.
Tapi, mereka yang bekerja masih mereka yang bekerja di bidang esensial aja, walaupun beberapa sektor udah boleh buka, tapi dipilihin orang-orangnya siapa aja yang boleh kembali bekerja di kantor, dan harus punya surat ijin.
personal collections |
Apakah aturan ini berhasil?
Kalau dilihat semakin mengecilnya jumlah penderita baru setiap harinya, gw bisa bilang strategi ini berhasil.
Tapi bukan berarti kita langsung merasa pembatasan stage 4 ini akan berakhir dan kembali jadi Covid normal. Jumlah penularan baru yang menurun, memang jadi salah satu faktor, tapi kita harus lihat juga faktor-faktor lainnya, dan bagaimana masyarakat mengikuti aturan pemerintah.
Semoga saja, ini akan segera berlalu