Setelah ikut grup kawin campur di Facebook, jadi tau banyak teman-teman di sana bingung untuk memulai hidup baru mereka di Australia. Beberapa banyak yang ingin balik kampus untuk menambah ilmu.
Tapi, buat pemegang Partner Visa (Temporary Visa based on partner sponsor), harga kursus yang dikasih kebanyakan masih pakai harga internasional. Masih berlipat-lipat harganya. Dan nggak bisa dapat pengurangan harga lagi (consession).
Buat yang mampu, cincai lah pasti. Buat yang belum mampu, dan sebenernya banyak juga kok yang ada di posisi ini, tentu aja biaya kursus yang harganya masih harga pelajar internasional ini, bikin engap.
Tapi,
Saking baiknya pemerintah Australia terhadap pendatang, mereka menawarkan kursus gratis Bahasa Inggris, buat mereka yang berasal dari Negara yang nggak menggunakan Bahasa Inggris sebagai Bahasa nasional atau Bahasa sehari-harinya. Seperti Indonesia^^
Tujuannya sih untuk memperkenalkan Bahasa Inggris nya Australia tentunya. Karena aksen mereka berbeda dengan Britain & Amerika. Selain itu, juga membantu mereka yang tidak terbiasa menggunakan Bahasa Inggris, jadi lancar berbahasa Inggris.
Walaupun kita sama sekali nggak bisa Bahasa Inggris, bukan masalah buat mereka. Program ini akan mengajarkan kita dari nggak bisa Bahasa Inggris, sampai paling enggak paham, syukur-syukur kalau bisa ngomong.
Siapa aja yang boleh ikut kursus ini
Pada dasarnya sih mereka yang berasal dari Negara yang nggak menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa nasional / sehari-harinya. Tapi nggak semua yaa...
Kalau dari website resmi homeaffair Australia, beberapa pemegang visa yang bisa ikut kursus ini antara lain:
- Bridging F
- Business Skills
- Partner
- Dependent Child
- Skilled
- Humanitarian
- etc
Nah, buat pemegang partner visa, boleh tuh. Jadi kalau kalian seperti gw yang pegang partner visa (baik itu 820 atau 309), kalian sudah jadi salah satu yang eligible, tinggal lengkapi syarat-syarat lainnya lagi deh.
Mengisi Waktu Luang
Buat yang pindah ke Australia dan dapat visa yang bisa bekerja dan belajar, tapi belum dapat kerjaan, ikut kursus jadi salah satu kegiatan untuk mengisi waktu luang.
Karena tinggal di rumah, nggak ngapa-ngapain aja bikin bosan loh.
Menurut gw juga kalau ikut kursus bisa ketemu sama banyak teman, dan sekalian praktek Bahasa Inggris kita udah bener banget apa bener aja.
Karena yang terbiasa sibuk, terus dikasih waktu luang 24/7 itu bisa bikin stress.
open campus day |
Gratis Ini
Iya, gratis! Karena ini program pemerintah Australia untuk para migran yang berasal dari non English speaking countries.
Kalau kita terbiasa "mumpung gratis", kursus ini jadi salah satu kelebihan mental "mumpung gratis" ini loh. Mumpung gratis dan bisa belajar yang nggak sekedar Bahasa Inggris.
Beneran gratis, dan nggak ada biaya tambahan apa-apa. Jadi tinggal daftar, masuk kelas deh.
Menurut gw, gratisnya ini gratis dengan banyak keuntungan kok.
Memperlancar Bahasa Inggris
Yang paling utama dari kursus ini memang untuk memperlancar Bahasa Inggris. Bukan cuma lancar bicara. Tapi juga lancar membaca, menulis, dan mendengar.
Buat kita-kita di Indonesia, mungkin Bahasa Inggris udah nggak asing banget ya. Tapi, kalau kemudian memutuskan untuk pindah ke Australia, walaupun Bahasa yang dipakai adalah Bahasa Inggris, tapi, cara pengucapan, bahkan cara menulis juga ada yang beda dengan Bahasa Inggris ala Amerika yang kita pelajari di Indonesia.
Latihan mendengar, sangat penting. Karena di Australia, aksen nya beda banget sama aksen Amerika yang jelas banget pengucapannya. Di kursus ini kita bakalan denger banyak video yang bikin kita semakin terbiasa dengan Bahasa Inggris, dan guru-gurunya bakalan kasih video yang bukan dari Amerika. Mereka kebanyakan akan cari video dari Australia, dengan aksen Australia.
Menurut gw, ini banyak banget membantu kita paham banget sama aksen Australia dan juga slank mereka. Seru sih, menurut gw. Apalagi kita-kita yang merasa sudah tau banget tentang Bahasa Inggris, begitu masuk di kelas ini, jadi seperti a whole new world.
when we went to science world museum |
Persiapan Dunia Kerja / Kembali ke Sekolah
Ini bener banget.
Setelah hampir satu tahun ikut kursus ini (karena gw ambil yang part time), dan akhirnya bisa ambil kuliah lagi dengan harga murah (karena sudah jadi Permanent Resident), gw beneran ngerasain kalau ambil kursus ini itu ternyata berguna banget.
Nggak cuma bikin kita paham Bahasa Inggris doang, tapi juga paham dunia pendidikan juga seperti apa. Dan menurut gw, kursus AMEP ini bantu banget mempersiapkan diri gw untuk kembali ke sekolah/ dunia kerja.
Di kelas, selain diajarin Bahasa Inggris, dosen-dosennya juga membantu gw cara membuat resume dan surat lamaran ala Australia yang benar. Dikasih tips dan trick juga saat melamar kerja, dan juga wawancara kerja.
Selain itu, mereka juga kasih ilmu tentang bagaimana menulis secara profesional di sekolah ataupun di kantor. Dan ini berbarengan sama grammar juga. Jadi pintar grammar belum tentu bisa menulis secara profesional juga.
Kerjasama antar mahasiswa juga sering banget. Hampir tiap hari selalu ada kerja kelompok di kelas. Buat gw jadi ajang kenal teman-teman kelas satu dengan yang lain.
Tapi, kadang gw nggak begitu suka kalau sudah kerja kelompok, terus dapet anggota kelompok yang mayoritas asalnya dari Negara yang sama. Hasilnya bukan bicara dengan Bahasa Inggris, malah bicara pakai Bahasa Negara mereka.
Karena gw nggak ngerti, sering banget gw bilang "kalian ngomongin gw ya??!!!" dengan nada-nada curiga gitu. Kalau mereka bilang enggak, ya gw bilang aja, "soalnya kalian bicara pakai Bahasa yang aku nggak ngerti. Jadi seperti kalian lagi bicarain gw."
Kalau sudah gitu, kadang dosennya suka bilang "ini kelas Bahasa Inggris, ngomongnya harus pakai Bahasa Inggris.
my friend from China at Sport day |
Fun
Kelas AMEP ini fun banget. Interaksi dosen dan mahasiswa-nya juga nggak kaku. Karena gw dapat dua dosen yang berbeda di dua terms yang berbeda. Dua-duanya asik banget.
Selain belajar di kelas, AMEP juga punya excursion. Sebelum adanya pandemi, kita pernah jalan-jalan ke pusat kota Melbourne. Mengunjungi banyak musium. Terkadang bareng dengan kelas AMEP lainnya.
Sempet juga (sebelum pandemi) diadakan hari olahraga. Kalau nggak salah, setiap Rabu kita ke stadium, dan main AFL. Bahkan di satu kesempatan kita bisa tanding lawan kelas dari kampus lain.
Kalau hari budaya (cultural day) datang, biasanya mereka bikin sesuatu yang bikin semua mahasiswanya memperkenalkan budaya mereka. Yang paling umum biasanya datang dengan bawa makanan khas Negara masing-masing, sambil pakai pakaian tradisional.
Di hari budaya kemarin gw pakai batik dan bawa pandan cake. Biar gampang aja sih bikin pandan cake, selain karena gw juga waktu itu lagi suka banget bikin kue dari pandan, hehehe.
Selain itu, juga ada beberapa subjek yang jadi kesukaan gw. Misalnya subjek yang memperkenalkan salah satu festival di Negara asal. Tinggal buat power point, terus presentasi deh.
Kemarin gw bikin presentasi tentang festival nyepi di Bali. Hasilnya? Orang-orang jadi pengen ke Bali. Bisa nih gw jadi duta pariwisata, hahaha.
my friend from Egypt at Cultural Day |
Bikin Jadi Lebih Percaya Diri
Karena, bener-bener diajarin, dan nggak disalah-salahin. Kalau kita salah, tetep dipuji usahanya, tapi tetep diminta untuk diperbaiki kesalahannya. Jadi nggak cuma muji doang, atau langsung main coret minta diperbaiki.
Buku assessment gw penuh dengan coretan dosen gw, selain kasih banyak catatan, juga kasi banyak masukan di dalamnya. Gw sih nggak masalah, karena mereka membantu gw banget untuk paham salah satu subjeknya.
Selain itu, dosen-dosen gw juga bener-bener kasih perhatian ke setiap individu. Mereka suka banget nawarin untuk konsultasi setelah jam belajar. Terutama buat mereka yang udah ngebet dapet kerjaan, tapi nggak pernah lolos.
Mereka dengan senang hati loh bantuin perbaiki resume dan surat lamaran sesuai dengan kerjaan yang mau kita lamar. Tapi tetep sih, semua usaha, seperti skills apa yang dicari di perusahaan yang kita lamar, kemampuan kita apa saja, sesuai apa enggak sama yang dicari, kita sendiri yang cari. Habis itu, baru mereka arahin nulisnya gimana, apa bener sesuai nggak dengan yang dimau perusahaan.
Buat yang nggak ngerti komputer, mereka juga ngajarin loh cara pakai program yang biasa dipakai di perusahaan, biasanya sih Microsoft Words. Jangan khawatir, karena di kampus ada kelas komputer, jadi akan ada jam belajar di kelas komputer. Selain itu di dalam perpustakaan juga ada komputer yang bebas dipakai sama dosen dan mahasiswa sana.
Dengan semua bantuan dari mereka, gw rasa, semua itu bisa bikin kita jadi percaya diri di Negara asing ini. Karena kursus ini bener-bener membekali kita untuk bisa berkomunikasi dengan orang-orang sini.
Centerlink Time
Centerlink ini adalah salah satu program pemerintah Australia untuk membantu para pendatang baru, ataupun mereka yang secara finansial masih dibawah rata-rata.
Biasanya, dua minggu sekali akan ada orang dari centerlink yang datang untuk kasih tau update apa aja yang lagi ada di program mereka. Juga mereka kasih tau, sebagai pemegang status Permanent Resident atau citizen, centerlink bakal kasih tau pelayanan apa aja yang bisa mereka ambil.
Seperti misalnya bagaimana cara mendaftarkan medicare, atau jobseeker. Selain juga membantu mereka yang misalnya mau lanjut kuliah lagi, tapi belum punya biaya. Atau bisa tanya apa aja yang berhubungan dengan pelayanan mereka.
Menurut gw bakalan banyak informasi yang didapat juga. Jadi bisa tau hak kita sebagai Permanent Resident dan citizen di Australia apa aja.
my student handbook |
Cara daftar
Gimana cara daftar kursus ini?
- Harus tinggal minimal 6 bulan di Australia dengan salah satu visa yang eligible. Cari tau di SINI
- Cari tempat kursus yang menyediakan AMEP di deket rumah kamu (ex: Chisholm, Box Hill, Holmesglen, etc), dan hubungi untuk pendaftaran
- Siapkan dokumen yang diminta. Biasanya sih cuma minta passport dan VEVO (bukti visa yang sudah di approve) (dan SIM kalau sudah punya SIM Australia)
- Isi formulir. Nanti mereka menjadwalkan jadwal wawancara. Wawancara ini untuk tau level Bahasa Inggris kita sampai mana, jadi nanti bisa ditempatkan di kelas yang sesuai dengan kemampuan kita. Jangan khawatir kalau nggak bisa sama sekali, nanti akan ditempatkan di kelas yang temen-temennya juga satu level kok.
- Setelah tau level Bahasa Inggris dimana, mereka juga bakalan tanya, kursus Bahasa Inggrisnya fokus ke mana, studi lanjut atau kerjaan. Pengalaman gw, walaupun gw bilangnya pengen untuk fokus di kerjaan, tapi sama pewawancaranya dimasukkin ke studi lanjut, karena level nya sudah oke untuk kerjaan, tinggal di asah aja keterampilan menulis.
- Setelah selesai, biasanya nanti pihak kampus akan menghubungi untuk jadwal, dan tinggal masuk kelas deh.
Bahan Pendukung Lainnya
Kalau sudah masuk di kelas ini, udah deh, nggak perlu nyiapin apa-apa lagi kecuali buku catatan dan alat tulis. Karena buku assessment pun disediakan sama mereka.
Karena hampir setiap hari selalu ada mahasiswa baru, buku assessment yang diterima masing-masing akan berbeda sesuai dengan fokus dan levelnya. Biasanya tiap level ada tiga sampai empat assessments, jadi semacam tugas individu gitu.
Selain itu, walaupun gratis, kita juga dibolehin untuk menggunakan semua fasilitas di kampus kok, perpustakaan, pinjem buku, bahkan sampai pinjem laptop, kalau nggak punya.
Kita juga dapet kartu mahasiswa kok. Jadi seperti kursus beneran.
Walaupun gratis, tapi kalau bisa pakai semua fasilitas yang dipakai, berasa beruntung banget deh.
my certificate |
Makanya beberapa waktu ini gw jadi semakin jarang update blog, karena memang fokus untuk menyelesaikan kursus ini.
Selesai kursus dapet ijazah juga kok, serius. Jadi berasa nggak sia-sia kan kalau ambil kursus ini.
Enaknya lagi, kursus ini bisa dijadikan tambahan di resume kita loh. Apalagi kalau (misalnya) dari nama aja sudah kelihatan bukan dari Australia, tapi dengan adanya kursus ini di resume kita, dan ditambah dapat references dari dosen-dosennya, ini jadi nilai tambah di resume kita.
Di masa pandemi seperti ini, AMEP tetap buka. Tapi tentu aja nggak pakai kelas tatap muka. Semuanya pakai online.
Di Chisholm (tempat kursus gw), mereka punya yang namanya moodle. Moodle ini semacam jurnal online para mahasiswa di Chisholm. Jadi setiap kursus yang kita ikuti dan subjeknya, sudah ada di jurnal ini. Plus, karena kelas-nya online. Kita tinggal log in aja di moodle kita, dan cari link zoom kelas sesuai dengan jadwal kita aja.
Kalau kita log in dari moodle, otomatis nama kita sudah masuk ke data murid aktif di Chisholm. Jadi walaupun dosen suka absen lagi, tapi tetep di server Chisholm nama kita sudah masuk.
Semoga tulisan gw ini membantu temen-temen yang pengen banget kursus, tapi belum punya biaya. Dan /atau temen-temen yang masih bingung kenapa susah banget dapat kerjaan di Australia.
Menurut gw, kursus ini bener-bener membantu memperkuat pondasi kita banget. Jadi kalau memang ingin kerja profesional lagi, seperti di Indonesia, coba deh ikutan kursus ini.