Hello Straya: Menginap di Twelve Apostle Motel and Country Retreat, Great Ocean Road
Saturday, December 31, 2022
Cari penginapan sama Mas Bojo itu Pe Er. Karena masing-masing kita punya selera masing-masing dalam memilih penginapan.
Kalau gw sih, karena ini adalah liburan, yang pasti gw pengen tempatnya nyaman dan nggak ribet. Gw juga lebih suka bungalow room sih, yang nggak harus share dengan siapa-siapa. Masalah harga, waktu itu gw nggak ada masalah sih, karena kan liburan ya. Namanya juga mau healing, jadi kalau penginapan atau kamar yang kita tempati sesuai harga, nggak akan masalah sih sama gw.
Sedangkan Mas Bojo, walaupun sama, lebih suka ruangan yang nggak share dengan siapapun, dia lebih senang kalau dapat penginapan yang harganya murah. Ya, gw sih juga suka ya kalau harganya murah, tapi kita semua tau lah ya ada harga ada rupa.
Booking Via Travel Website V.S. Website Sendiri
Ini salah satu hal lainnya yang bikin booking hotel jadi Pe Er banget buat gw. Karena Mas Bojo selalu cari yang murah tapi fasilitas bagus (ya, dia lebih cheapskate dari gw), jadi membandingkan harga itu wajib hukumnya.
Selain membandingkan harga dari beberapa travel website, Mas Bojo juga suka minta gw bandingin sama website hotel / penginapannya. Iya, minta gw, karena gw yang ngerjain. Kalau nggak gw kerjain sendiri, ya nggak bakalan ter-booking hotelnya. Bisa gagal liburannya.
Menguras waktu, dan emosi? Ya tentu saja. Bayangkan saja kalau satu hotel harus dibandingkan dengan empat sampai lima website. Belum lagi harus satu-satu lihat apakah fasilitas yang dikasih di website A sama dengan website lainnya.
Tambah lama lagi kalau nama kamar masing-masing website berbeda. Jadi harus dibaca satu-satu, apakah jenis kamar A di website A sama dengan jenis kamar A di website lainnya. Ini belum termasuk lihat photo-photo setiap kamar.
Hasilnya sih tentu aja kita bisa dapat harga yang lebih murah dan bisa tahu fasilitas apa saja yang benar-benar akan didapat. Walaupun memang memakan waktu dan emosi.
Twelve Apostle Motel and Country Retreat
Setelah browsing sana sini, pilihan antara Air bnb atau hotel / penginapan, banyak keselnya karena setiap pilihan gw selalu ditolak dengan alasan kemahalan (padahal gw yang bayar, wk), akhirnya (karena gw cape kasih ide) terpilihlah Twelve Apostle Motel.
Motel ini kepilih karena Mas Bojo bilang ini pas di tengah-tengah Great Ocean Road. Walaupun letaknya bukan di tengah kota, tapi untuk pergi ke kota juga nggak memakan waktu lama. Butuh waktu sekitar 15 menit untuk ke kota terdekat.
Letaknya pas dibelakang tempat parkir untuk menuju twelve apostles rock formation. Jadi nyarinya juga nggak susah-susah banget, tapi harus benar-benar jeli lihat jalannya, karena untuk menuju tempat ini, kita harus pilih lajur yang bukan aspal.
Dari pintu masuk twelve apostles rock formation ke motelnya sendiri kira-kira 3-5 menit nyetir. Dimaklumi sih, karena jalannya yang nggak mulus, dan area nya juga area farm gitu.
Bagitu sampai, kita disambut dengan papan gede banget di kanan jalan. Ada gambar penginapan sama tulisannya Twelve Apostle Motel and Country Retreat. Yakinlah, nggak bakalan kelewatan pastinya.
Check In & Check Out
Ada dua gerbang, kita masuk lewat gerbang pertamanya. Begitu masuk, kita disambut oleh warna warni gedungnya, yang sebenarnya lebih dominan ke warna biru sih.
Tempatnya luas banget. Ada satu gedung utama di tengah, nah itu gedung dimana kita check in dan check out. Sistemnya sih masih manual ya, setiap nama yang sudah booked dan akan check in di hari itu, di simpan di clipboard dan digantung di papan di dalam gedung utamanya. Kita disambut sama salah satu staff di sini, btw, dia nggak bisa Bahasa Inggris, dia paham Mandarin, jadi kalau kalian fasih Bahasa Mandarin, bisa ngobrol sama dia. Jadi kebanyakan cuma standar Bahasa Inggris umum aja, seperti Hi, thank you, yes, no.
Tapi staff ini ramah kok, dia akan check nomor kamar kita, terus diantar ke kamar pesanan kita. Untuk kunci, sudah digantung di clipboard nya, jadi staff ini cuma kasih kita satu kunci, satunya dibiarkan digantung di clipboard.
Oh iya, penginapan ini punya anjing samoyed gitu. Gede, terus bersih. Anjingnya juga ramah dan suka ngajak main. Sayang kita nggak tau namanya, karena kendala bahasa sama staff nya.
Pas check out-nya, kita cuma tinggal taruh kunci di bucket yang sudah disediakan di depan gedung receptionistnya. Oh iya, walaupun waktu check out nya nggak tertera di itinerary dan di website mereka, tapi check out kalau bisa jam sepuluh pagi sih. Ini sebenarnya bisa dilihat di satu papan pengumuman di receptionist mereka. Gw bacanya pas check out, dan kita check out jam dua bleas siang, hehe. Nggak masalah sih, nggak ada yang reminding juga.
Ruangan
Kita pesen bungalow room untuk kamar kita. Jadi sudah tersedia mini kitchen sendiri. Kata Mas Bojo dia mau bungalow room karena itu.
Kamar kita juga terpisah dari kamar lainnya. Jadi bangunan sendiri. Kita juga bisa parkir mobil kita tepat di depan kamar kita.
Dikarenakan hujan, jadi keliatannya ruangan kita ini nggak begitu indah. Tapi sebenarnya penataannya bagus banget deh. Kita punya tempat untuk duduk santai sendiri di depan kamar kita, dan di samping kamar kita ada kebun mini lengkap dengan peralatan bbq.
Ada harga ada rupa juga berlaku di Australia. Jadi, bangunan-bangunan di motel ini sebenarnya lumayan berusia, nggak tua-tua banget sih, tapi tetap kelihatan bukan se-modern sekarang. Air Conditioner di ruangan kita juga bukan tipe yang modern. Nggak kita coba, karena waktu itu Melbourne lagi dilanda musim hujan di musim semi, jadi dingin banget.
Ruangan kita juga disediakan penghangat ruangan, sayangnya penghangat ruangan ini butuh waktu lama untuk pemanasan, dan nggak bisa memanaskan seluruh ruangan. Untungnya sih di tempat tidur kita disediakan electric blanket di kedua sisi tempat tidur.
Ada juga sofa bed sebagai tempat tidur tambahan. Karena bawaan banyak dan lemari baju mereka kecil, jadi barang kita ditaruh di sofa dan lantai aja. Oh iya, mereka juga punya meja setrika, setrika, dan gantungan baju.
Koneksi wifi mereka juga lumayan kok. Ruangan gw ada router nya sendiri, dan langsung terkoneksi ke perangkat elektronik kita. username dan password juga disediakan. Hanya disayangkan siaran televisi mereka nggak menjangkau banyak channel, hanya ada empat channel berita saja, dan kebanyakan dari NSW.
Mini kitchen mereka cukup lengkap. Selain kulkas, mereka juga menyediakan kompor listrik (kita dapat dua kompor listrik), peralatan masak dan makan, sabun cuci, dan lain sebagainya.
Kamar mandi mereka sama lah seperti ruangan mereka, model kuno. Tapi cukup lengkap. Handuk mereka ada tiga macam, big, medium, dan small size. Mereka juga menyediakan handuk untuk jadi karpet setelah keluar dari shower.
Amenities mereka juga cukup lengkap, mereka hanya nggak menyediakan sikat gigi dan pasta gigi saja.
Mereka juga menyediakan beberapa catatan tentang update mereka. Setelah pandemi melanda, mereka terpaksa menutup restoran mereka (menu restoran mereka campuran asian dan western food). Karena restoran mereka tutup, mereka kasih saran beberapa tempat untuk bisa makan di kota-kota terdekat. Yang terdekat namanya Port Cambell, sekitar lima belas menit nyetir. Kota kecil ini lumayan lengkap sih, banyak cafe yang memang jadi tempat para turis. Kalau siang hari rame pol.
Kalau mau kota yang lumayan lengkap (ada shopping centre-nya juga) harus nyetir agak jauh. Namanya Warnaboll. Sayang sih kalau nyetir ke kota ini tapi nggak mampir-mampir ke daerah wisata di sepanjang perjalanan.
Baca juga: Great Ocean Road Trip 2.0
Nggak ada telepon di dalam kamar, jadi mau apa-apa ya harus jalan ke gedung utama, atau ke rumah yang punya yang terletak di dekat gedung utama.
Suasana
Suasana di motel ini sebenarnya cukup asri dan tenang. Karena kamar kita terpisah dari kamar-kamar lainnya, jadi kita jarang melihat penyewa lainnya. Hanya sekali saat kita mau pulang.
Selama menginap juga gw cuma sekali lihat staff mereka, ya saat check in itu, selebihnya enggak. Kalau dilihat dari review nya sih kata owner-nya mereka sebisa mungkin menjaga privacy tamu mereka, jadi mereka jarang berseliweran.
Karena konsepnya country retreat, suasananya alami sekali. Banyak pohon-pohon gede, dan kebanyakan natural. Kalau beruntung bisa lihat koala atau kanguru. Gw mah lihatnya sapi-sapi dari peternakan sebelah.
Kalau mau jalan-jalan keliling motel ini juga bisa. Tempatnya cukup luas untuk sekedar jalan santai, atau bermain dengan anjing mereka.
Secara keseluruhan sebenarnya gw nggak kecewa-kecewa banget, atau nggak suka-suka banget. Mungkin minusnya tempat ini terlihat jadul saja. Banyak fasilitas yang nggak ke upgrade. Buat yang terbiasa dengan fasilitas kekinian, mungkin tempat ini nggak bakalan cocok dengan selera itu.
Plus nya, tempat ini asri dan nyaman. Juga privacy nya terjaga banget. Selain anjing mereka yang ramah, kita juga cuma sekali lihat staff nya, pas check in doang.
Buat yang seneng suasana yang asri, nyaman, dan sepi, tempat ini sebenarnya cocok banget. Dan letaknya pas di belakang atraksi turis. Hanya siap mental aja harus nyetir jauh kalau kehabisan makanan, dan harus sebelum jam delapan malam, atau grocery store nya tutup.