13 Maret 2009 jam 9 pagi...
Turun dengan semangat '45 untuk sarapan, tau-tau dapat kabar kalau jam 10 nanti kita akan check out. Waduh... padahal kita mikir masih lama lagi kita akan berangkat. Ternyata, kita hanya punya waktu satu jam untuk sarapan dan berberes segala macamnya. Jadilah sarapan waktu itu sarapan tanpa kenikmatan. Senengnya kita sarapan di pagi hari di jalan yang penuh dengan pohon rindang dan tanpa ada polusi asap kendaraan. Makan pagi waktu itu hanya roti isi telur, dan kita makan pun dengan tergesa-gesa. Maklum, harus dengan cepat untuk bisa sesegera mungkin untuk menyiapkan diri.
Tepat pukul 10, setelah semua teman2 yg ada berkumpul untuk diitung, ternyata temen satu kelompokku gak ada, tiga2nya lagi, yang ada cuma aku dan Morina. Wah, ternyata mereka sms aku sedang beli oleh2 di sebuah pusat perbelanjaan. Walhasil, kita ditinggal rombongan karena menunggu mereka. Itu juga aku sudah janji-janji sama tur guide nya nanti kita nyusul, mereka aja yg berangkat duluan.
Setelah hampir dua jam kami menunggu (lebay, padahal cuma sejam lebih sedikit). Akhirnya kelompok burung camar lengkaplah sudah. Kami pun segera menyusul rombongan besar ke stasiun kereta Bangkok. Sebelum kami bertemu dengan teman2 di dalam stasiun, kami mampir ke salah satu parlor makanan yg ada di sana. Parlor itu menjual makanan sejenis mie dengan berbagai macam campuran yg ada di dalamya. Bentuknya sih lumayan menarik, yg lebih menarik lagi adalah kita sendiri yang mencampur campurannya. Kita hanya tinggal meminta pada si pelayan mau dengan isi apa, ayam, bakso ikan, cumi, atau yg lain. Note: parlor makanan ini gak menjual campuran babi loh.
Campuran yg kita campur pun bermacam-macam. Ada taoge, mentimun, kol, jenis cabenya pun berbeda, kering dan memiliki tiga jenis, tinggal pilih mau yg mana, juga ada kecap khas thai, kalau dirasa sih seperti kecap asinnya sini, dan beberapa kecap yang lainnya. Karena baru pertama merasakan, akhirnya kami semua mencampur semua bahan yg ada di depan kami. Hehehe... Walaupun begitu, tetep aja rasanya enak banget, dan spicy... soalnya kita mencampur cabe kering yg biasanya di Indonesia gak pedas, ini pedas banget ternyata.
Kita juga sempat melihat cara pembuatan mie itu sendiri. Kelihatan dari tempat kita makan kok. Mereka memang membuat semuanya sendiri, dari mie sampai campuran bahan2 yg dijadikan kuahnya...
Mmmm.... Membayangkannya saja masih terasa rasa pedas bercampur nikmat makanan itu. Saat kita tanya namanya apa, wah... kita sampai meminta dia untuk mengulangnya tiga kali lebih, soalnya namanya rumit dan panjang.
Setelah selesai makan dan perut kenyang. Kita segera bergabung dengan teman-teman yg lainnya. Nggak berapa lama, kita sudah masuk ke kereta dan menunggu selama lebih dari 13 jam untuk sampai ke Hat Yai, buat balik lagi ke Kuala Lumpur.
Turun dengan semangat '45 untuk sarapan, tau-tau dapat kabar kalau jam 10 nanti kita akan check out. Waduh... padahal kita mikir masih lama lagi kita akan berangkat. Ternyata, kita hanya punya waktu satu jam untuk sarapan dan berberes segala macamnya. Jadilah sarapan waktu itu sarapan tanpa kenikmatan. Senengnya kita sarapan di pagi hari di jalan yang penuh dengan pohon rindang dan tanpa ada polusi asap kendaraan. Makan pagi waktu itu hanya roti isi telur, dan kita makan pun dengan tergesa-gesa. Maklum, harus dengan cepat untuk bisa sesegera mungkin untuk menyiapkan diri.
Tepat pukul 10, setelah semua teman2 yg ada berkumpul untuk diitung, ternyata temen satu kelompokku gak ada, tiga2nya lagi, yang ada cuma aku dan Morina. Wah, ternyata mereka sms aku sedang beli oleh2 di sebuah pusat perbelanjaan. Walhasil, kita ditinggal rombongan karena menunggu mereka. Itu juga aku sudah janji-janji sama tur guide nya nanti kita nyusul, mereka aja yg berangkat duluan.
Setelah hampir dua jam kami menunggu (lebay, padahal cuma sejam lebih sedikit). Akhirnya kelompok burung camar lengkaplah sudah. Kami pun segera menyusul rombongan besar ke stasiun kereta Bangkok. Sebelum kami bertemu dengan teman2 di dalam stasiun, kami mampir ke salah satu parlor makanan yg ada di sana. Parlor itu menjual makanan sejenis mie dengan berbagai macam campuran yg ada di dalamya. Bentuknya sih lumayan menarik, yg lebih menarik lagi adalah kita sendiri yang mencampur campurannya. Kita hanya tinggal meminta pada si pelayan mau dengan isi apa, ayam, bakso ikan, cumi, atau yg lain. Note: parlor makanan ini gak menjual campuran babi loh.
Campuran yg kita campur pun bermacam-macam. Ada taoge, mentimun, kol, jenis cabenya pun berbeda, kering dan memiliki tiga jenis, tinggal pilih mau yg mana, juga ada kecap khas thai, kalau dirasa sih seperti kecap asinnya sini, dan beberapa kecap yang lainnya. Karena baru pertama merasakan, akhirnya kami semua mencampur semua bahan yg ada di depan kami. Hehehe... Walaupun begitu, tetep aja rasanya enak banget, dan spicy... soalnya kita mencampur cabe kering yg biasanya di Indonesia gak pedas, ini pedas banget ternyata.
Kita juga sempat melihat cara pembuatan mie itu sendiri. Kelihatan dari tempat kita makan kok. Mereka memang membuat semuanya sendiri, dari mie sampai campuran bahan2 yg dijadikan kuahnya...
Mmmm.... Membayangkannya saja masih terasa rasa pedas bercampur nikmat makanan itu. Saat kita tanya namanya apa, wah... kita sampai meminta dia untuk mengulangnya tiga kali lebih, soalnya namanya rumit dan panjang.
Setelah selesai makan dan perut kenyang. Kita segera bergabung dengan teman-teman yg lainnya. Nggak berapa lama, kita sudah masuk ke kereta dan menunggu selama lebih dari 13 jam untuk sampai ke Hat Yai, buat balik lagi ke Kuala Lumpur.