Singapore, land for transit only

By Miss Across the Sea - Thursday, March 19, 2009

CLICK HERE FOR ENGLISH VERSION

9 Maret 2007

Perjalanan menuju Bangkok dimulai.
Setelah persiapan seadanya, dan tas ransel yang kemudian minjem sama adik tercinta. Dengan diiringi doa restu kedua orang tua, dan beberapa uang dollar Amerika di dompet, meluncurlah aku menuju bandara Adi Sutjipto Yogyakarta. Nah dari sini nih aku dan beberapa temenku kemudian bertolak ke bandara Hang Nadim, Batam. Soalnya nyebrang ke Singapore pake kapal. Pengalaman pertama naik very neh. Eh pertama kali juga dunk pergi ke luar negeri.

Sebelum bertolak jam 1 siang, kami yang sampe jam 11 siang itu nyarap di pelabuhan batam. Sarapannya nasi goreng telur, rasa Batam. Hahahaha... habis bingung sih rasanya gak jelas, hehehehe. Masih enak juga nasi goreng buatan aku sendiri. Gini-gini bukan gak bisa masak, tapi males masak, hahahaha.

Whuaaa seru abiesss deh di perjalanan. Mungkin karena buat sebagian besar kita ini pertama kalinya kita pergi-pergi keluar negeri, ya walaupun cuma di ASIA doang. Tapi tetep aja kan punya passport, hehehehe.... Nah Singapore itu kita lalui melalui very. Di Very, semuanya masih fresh, dan mukanya juga belum kucel. Becanda sana sini. Lucky me aku duduk di samping cowok Jepang yang Kawaii :p

Sampai di Singapore, dan melewati keiimigrasian Singapore, kita terus naik MRT, kereta bawah tanah yg jadi seperti angkot. Soalnya semua pada naik kereta ini, dan memang TOP BGT dah alat transportasi di Singapore. MRT kita kemudian berhenti di sebuah gedung dengan bentuk seperti buah durian, namanya concert hall, disitu memang bagus banget. Di depannya ada patung dari besi dengan bentuk-bentuk para pemain musik, dan halamannya bersiiiiih banget, Iyalah, larangannya banyak banget, dilarang makan, dilarang buang sampah, dilarang makan permen karet, dll. Tapi emang gedungnya oke banget. Foto-foto sebentar di concert hall, lalu kita melanjutkan perjalanan menuju Merlion park. Hmmm apaan tuh, hehehehe... itu tuh tempat dimana orang Singapore jualan negara mereka. Hehehehe itu dia, taman tempat singa yg terkenal banget. Dari concert hall ke Merlion Park cukup ditempuh dengan jalan kaki aja lowh. Gak jauh kok. Untungnya sepanjang perjalanan hujan gerimis turun. Jadi siang hari ini gak begitu panas, tapi sejuk.

Perjalanan menuju Merlion park yang hanya memakan waktu sangat sebentar itu ditemenin dengan pemandangan kota Singapore yang bersih banget. Disana sini kita melihat tata kota yang apik di tengah kota, di pinggir kota kita melihat pembangunan beberapa gedung yang ada di dekat merlion park. Sudah itu sungainya juga gak seperti Indonesia, bersih banget, kotoran yang ada juga berasal dari daun-daun di pohon-pohon yang ada disekitar sungai itu.

Sampai di merlion park, kita istirahat dan foto-foto dong. Kecewa sedikit nih, karena merlion nya lagi dalam restorasi. Makanya kita gak bisa foto-foto di merlion asli. Jadinya foto-foto di merlion kecilnya. Hmm... walaupun kepingin minum di cafe yang menarik dan ada disekitar merlion park, tapi kok rasanya jadi mikir sayang duit nih. Soalnya duit ku masih cekak banget. Gak bawa dollar Singapore banyak-banyak, maklum gak sampai sehari di Singapore, dah akan bertolak ke Kuala Lumpur. Hmmm... akhirnya hanya bisa melihat saja si starbuck berusaha memberikan pesonanya kepada pelancong yang ada di merlion park.

Sore itu Merlion Park memang nggak begitu ramai, soalnya lagi hujan, walaupun cuma rintik-rintik. Sedangkan pengunjung yang ada di sana juga sedikit kecewa melihat si singa sedang di restorasi. Bagi beberapa orang memang menggunakan waktu di merlion untuk istirahat. Ada juga yang menikmati pemandangan di sekitar Merlion, dan tentu saja ada juga yang mengabadikan waktu mereka berfoto di sekitar merlion. Hehehe... pokoknya gak mau kehilangan momen buat foto-foto di Singapore deh. jadilah kita menghabiskan beberapa jam untuk berada di Merlion park, dan menahan nafsu untuk belanja di Singapore. Harganya boo...
Secara kita cuma backpaker-an, dan selalu ada kemungkinan-kemungkinan tidak terduga, jadi deh kita menahan nafsu untuk belanja-belanja di Singapore.

Setelah puas foto-foto di merlion, kita lalu pergi lagi ke stasiun MRT, pertanda waktu kita di Singapore mau habis. Soalnya perjalanan ke MRT itu adalah perjalanan ke stasiun bus yang akan mengantar kita ke imigrasi Singapore dan Malaysia.

Jadi petualangan di Singapore hanya sekedar berkunjung ke Merlion park saja. Tapi gak cuma itu dong ceritanya. Masa cuma segitu. Nih kita ngerasani orang Singapore yuk. Disana itu orang2 udah seperti robot. Pergi pagi pulang malam, raut muka datar, yang ditenteng isinya klo gak laptop ya berkas2 kerjaan, juga ha pe (gue banget kan hape dan laptop). Terus juga disana itu orang2nya dah gak perduli sama sekitar, yg penting gue. Wuih, gimana hidup seperti itu ya???
Tapi kalau lewat jalan rayanya, sepiii banget, hanya ada beberapa mobil pribadi dan bus kota saja. Jarang dilihat ada segerombolan orang berjalan di atas jalan raya. Kotanya bersih dan rapi. Kalau mau lihat orang-orang banyak dan berkumpul, di bawah tanah. Soalnya mereka banyak menggunakan MRT sebagai transportasi mereka. Jarang sekali mereka muncul dan beraktifitas di atas tanah. Semuanya serba bawah tanah, dan serba canggih. Hmmm.... Kapan ya Indonesia bisa seperti itu. Paling nggak punya MRT aja, jadi bisa mengurangi kemacetan. Palagi sekarang Yogya dah macet abis. Males banget kan...

Nah besok kita akan berada di Kuala Lumpur. Ngapain aja aku di KL??? Tunggu saja cerita di KL nanti...

Hehehehe

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Thank you for visiting my blog. Please leave your comment here, but apologize, any spams will go to bin immediately.