Pengalaman Pertama Mengurus VISA TOURIST ke Australia dengan DwiDaya Tour & Travel
Thursday, April 28, 2016
CLICK FOR ENGLISH VERSION
Good day all,
Kali ini gw akan ngasih tau gimana caranya untuk mendapatkan VISA TOURIST untuk ke Australia.
Karena itu gw pake Bahasa Indonesia.
Jadi,
Buat sista atau family yang mau liburan ke Australia, yang pasti harus punya visa ke sana. Walaupun turis Australia kalau ke Indonesia sudah bebas VISA, kita tidak bias bebas VISA, harus tetap mengurus VISA untuk bisa masuk ke Negara Kangguru itu.
Enaknya di Indonesia, ada dua pilihan untuk mengurus VISA ini, bisa dilakukan sendiri, ataupun dibantu dengan agen perjalanan (travel agent).
Buat sista/ family yang tinggal di Jakarta/ Bali dan sekitarnya, lebih mudah untuk datang sendiri. Tinggal melengkapi semua berkas yang diminta, datang ke kantor kedutaannya, tunggu paling lama 15 hari, selesai deh.
Kedutaan Australia tidak bekerja sendiri untuk mengurus permohonan VISA di Indonesia, mereka menunjuk VFS Global sebagai agen mereka untuk mengurus permohonan VISA. Untuk kalian yang mau mengurus VISA bisa cek website mereka di sini.
Nah, buat kalian yang mau ke Australia, harus paham ke Australia mau ngapain? Mau liburan kah, mau bekerja kah, atau mau belajar. Semuanya punya VISA masing-masing, dan pihak VFS Global ini dengan senang hati akan membantu. Jangan khawatir, mereka punya website yang berbahasa Indonesia kok.
Di sini gw kasih gambaran umum untuk VISA TOURIST ya. Karena, kemarin gw apply nya VISA TOURIST, buat ngunjungin calon (mudah-mudahan) suami gw.
Untuk apply VISA, pihak kedutaan Australia membutuhkan waktu 3 - 15 hari setelah permohonan VISA masuk. Biasanya di saat-saat seperti ini adalah saat-saat yang menegangkan. Buat yang apply sendiri, nggak usah khawatir, karena akan diberikan nomor yang bisa dilacak di website VFS Global-nya.
So...
Syarat-syarat dokumen yang dibutuhkan untuk apply TOURIST VISA Australia itu standard kok:
Di isi semua yang butuh di isi, terus habis itu disatuin sama dokumen-dokumen yang tadi sudah disiapkan. Pastikan juga alamat email yang dikasih adalah alamat email yang sering diakses ya.
Nah,
Bingung gimana ngirimnya?
Kalau tinggal di sekitar Jakarta, atau Bali, tinggal datang saja ke kantor perwakilan kedutaan Australia.
Kalau tinggalnya jauh dari Jakarta atau Bali, VFS Global menyediakan kurir untuk menjemput dan mengantar kembali dokumen kamu. Tentunya dengan biaya tambahan.
Kalau gw kemarin sih menggunakan travel agent, sekalian ngurusin tiket pulang perginya. Btw, gw pergi dari Denpasar menuju Melbourne. Tapi gw nggak tinggal di Bali hehe...
Travel agent yang gw pake itu Dwidaya. Kenapa? Karena setelah survey sana sini, menurut gw Dwidaya itu biayanya jauh lebih murah daripada travel agent lainnya di tempat gw. Akhirnya gw memutuskan untuk minta diuruskan oleh Dwidaya.
Syaratnya? Sama aja kok seperti di atas. Yup, gw melampirkan semua dokumen di atas itu (kecuali SIUP, karena gw kerja sama orang, nggak punya perusahaan sendiri). Terus tinggal datang ke kantor mereka. Karena gw sudah punya schedule kapan gw berangkat, gw tinggal minta juga sama Dwidaya buat booked tiket dari tempat gw ke Denpasar, Denpasar ke Melbourne. Terus gw bilang, ditunggu sampai VISA nya approved ya Mbak, baru di kunci booked tiket saya.
Nah, kalau sudah beres, serahkanlah semua ke Dwidaya.
Kemarin malah form VISA gw diisiin sama si Mbak nya. Cuma beberapa kolom aja yang gw isi sendiri, seperti nama cowok gw, dan alamatnya, plus tanda tangan di beberapa tempat.
Oiya, karena gw pake agen perjalanan, jadi ada form sendiri juga untuk bukti bahwa gw menunjuk agen perjalanan untuk mengurus VISA gw. Formulirnya bisa di download di sini. Kalau sama Dwidaya form gw semuanya diisiin sama mereka, gw tinggal tanda tangan aja.
Kalau biasanya membutuhkan waktu tunggu 3- 15 hari, karena gw menggunakan travel agent, waktu tunggu gw jadi 5-15 hari. Dimaklumi saja, karena travel agent kan punya jalur sendiri, 1 hari pertama perjalanan ke Jakarta, dan 1 hari perjalanan balik.
Ada yang nyebelin sih, bukan dari Dwidaya-nya tapi dari pihak gw. Rekening Koran gw bermasalah. Sebenarnya dari pihak kedutaan Australia tidak menetapkan berapa jumlah dana yang ada di dalam rekening kamu, tapi kalau ada jumlah yang mencurigakan, biasanya langsung ditolak. Karena rekening bank gw kemarin sempat digunakan untuk menyimpan beberapa dana dari kantor gw, jadi ada di satu bulan jumlahnya bengkak banget, eh dibulan berikutnya dananya jadi menyusut banget. Kalau sudah begini, biasanya langsung ditolak aplikasi gw. Tapi, bahagianya, mereka nggak langsung nolak, tapi kasih syarat apa gw punya uang sekitar Rp50.000.000 untuk menutupi sejumlah dana yang kemarin ada di rekening gw. Shock dan bingung, mana mungkin gw punya duit segitu banyaknya dalam jangka waktu 1 hari. Akhirnya gw nego lagi dengan pihak dwidaya, karena gw lewat Dwidaya, jadi semua informasi masuknya ke Dwidaya., kalau menggunakan slip gaji cowok gw gimana. Karena beberapa tahun lalu, cowok gw juga pernah ngurus VISA buat mantannya yang orang Philipina (ini yg bikin gw sebel bgt sama Pia, hahahaha... padahal nggak ada kaitannya).
Tetep kekeuh pihak kedutaan nggak mau pake slip gajinya dia, dengan alasan Philipina dan Indonesia punya kebijakan sendiri, mereka butuhnya rekening cowok gw. Amboooyyy, streesss banget gw. Kenapa? Gw kasih tau deh, kalo orang Indonesia, rekening tabungan bisa aja dikasih semaunya ke pihak-pihak yang membutuhkan kek kedutaan Australia ini, tapi kalo bule.... aduuuuuuuhai, jangankan tiga bulan, transaksi seminggu juga bakalan susaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah banget ngasihnya.
Setelah bingung, kesal, bete, dan lain sebagainya, akhirnya cowok gw mau juga ngasih transaksi keuangan 2 bulannya ke pihak Kedutaan Australia. Lega? Belooomm...
Bahagianya karena aplikasi gw nggak langsung ditolak, tapi deg deg-an karena masalah ini bikin gw cemas apa aplikasi gw diterima apa enggak. Walaupun cowok gw meyakinkan gw untuk tetap tenang en pasti aplikasinya diterima.
Ada juga kok yang nggak butuh Rp50.000.000 di rekening. Temen gw yang kebetulan juga punya cowok orang Australia nggak perlu punya duit segitu banyaknya di rekening dia. Jadi, semua itu tergantung dari pihak kedutaannya. Amannya sih, pastikan transaksi keuangan selama tiga bulan terakhir selalu balance. Biar nggak mumet seperti gw.
Nah, susahnya menggunakan agen perjalanan, kita nggak bisa lacak permohonan kita sampai mana. Jadi kita cuma bisa nunggu informasi dari agen perjalanannya. Walaupun gw Tanya ke Mbak Dwidaya-nya, tetep aja dia juga nggak tau sudah sejauh mana aplikasi gw.
Setelah 1 minggu nunggu (plus Sabtu & Minggu) akhirnya aplikasi gw keterima. Girang? Pastilaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!! Akhirnya berangkat juga gw ke Australia. Setelah Visa gw diterima, passport dibalikin ke Dwidaya, gw tinggal ambil aja passportnya, plus ngurus-ngurus tiket perjalanan gw. Biasanya ada surat yang menyatakan kalau aplikasi VISA gw keterima, dan ada waktunya sampai kapan gw bisa berkunjung ke Aussie. Surat itu dibawa yak saat mau pergi, buat jaga-jaga kalau pihak imigrasinya rese nanya-nanya, walaupun VISA granted nya itu langsung ter-scan di passport kita.
Let's get lost in Melbourne... :)
Good day all,
Kali ini gw akan ngasih tau gimana caranya untuk mendapatkan VISA TOURIST untuk ke Australia.
Karena itu gw pake Bahasa Indonesia.
Jadi,
Buat sista atau family yang mau liburan ke Australia, yang pasti harus punya visa ke sana. Walaupun turis Australia kalau ke Indonesia sudah bebas VISA, kita tidak bias bebas VISA, harus tetap mengurus VISA untuk bisa masuk ke Negara Kangguru itu.
Enaknya di Indonesia, ada dua pilihan untuk mengurus VISA ini, bisa dilakukan sendiri, ataupun dibantu dengan agen perjalanan (travel agent).
Buat sista/ family yang tinggal di Jakarta/ Bali dan sekitarnya, lebih mudah untuk datang sendiri. Tinggal melengkapi semua berkas yang diminta, datang ke kantor kedutaannya, tunggu paling lama 15 hari, selesai deh.
Kedutaan Australia tidak bekerja sendiri untuk mengurus permohonan VISA di Indonesia, mereka menunjuk VFS Global sebagai agen mereka untuk mengurus permohonan VISA. Untuk kalian yang mau mengurus VISA bisa cek website mereka di sini.
Nah, buat kalian yang mau ke Australia, harus paham ke Australia mau ngapain? Mau liburan kah, mau bekerja kah, atau mau belajar. Semuanya punya VISA masing-masing, dan pihak VFS Global ini dengan senang hati akan membantu. Jangan khawatir, mereka punya website yang berbahasa Indonesia kok.
Di sini gw kasih gambaran umum untuk VISA TOURIST ya. Karena, kemarin gw apply nya VISA TOURIST, buat ngunjungin calon (mudah-mudahan) suami gw.
Untuk apply VISA, pihak kedutaan Australia membutuhkan waktu 3 - 15 hari setelah permohonan VISA masuk. Biasanya di saat-saat seperti ini adalah saat-saat yang menegangkan. Buat yang apply sendiri, nggak usah khawatir, karena akan diberikan nomor yang bisa dilacak di website VFS Global-nya.
So...
Syarat-syarat dokumen yang dibutuhkan untuk apply TOURIST VISA Australia itu standard kok:
- Harus punya passport yang masih berlaku, paling minimal 7 bulan sebelum masa berlaku passportnya habis (passport ini akan dibawa ke kedutaannya, jadi bukan yang foto copy ya).
- Kalau punya passport lama, foto copy aja halaman-halaman yang sudah ada cap Negara-Negara yang sudah pernah dikunjungi, sama halaman biodatanya.
- Pas photo terbaru ukuran 4X6 sebanyak 2 lembar, latarnya harus putih ya
- Kalau sudah kerja, harus ada surat dari perusahaan yang menyatakan akan kembali ke Indonesia setelah mengunjungi Australia (biasanya sih pihak perusahaan sudah tau, jadi tinggal bilang aja minta surat pengantar untuk visa ke Australia, kalau belum pernah, bisa di googling contohnya kok)
- Kalau punya perusahaan sendiri, harus melampirkan foto copy SIUP-nya.
- Buat perempuan yang sudah menikah, harus melampirkan surat izin dari suami dan dilampirkan juga foto copy KTP suami.
- Rekening Koran selama 3 bulan terakhir (tinggal datang ke bank, dan minta aja ke CSnya, dikasih kok)
- Foto kopi kartu keluarga, akte kelahiran, akte menikah, KTP, dan akte ganti nama (jika ada)
- Harus melampirkan surat undangan (invitation letter) dari yang mengundang (googling aja, banyak kok contoh invitation letter)
- Harus melampirkan foto copy passport dari yang mengundang
- Harus melampirkan foto copy SIM (driving lisence) dari yang mengundang
- Harus melampirkan foto copy VISA bagi yang mengundang, jika yang mengundang bukan penduduk tetap Australia
- Harus melampirkan percakapan berdua, nggak harus semua percakapannya, tapi hanya percakapan yang merencanakan untuk mengundang datang ke Australia
- Harus melampirkan foto berdua, ukuran sembarang, tapi berdua, berdekatan (tapi nggak usah yang poto intim berduanya yaaa)
- Lampirkan juga call record kalian berdua ya, bisa juga call record di Skype ataupun Line, atau yang lainnya, yang penting call record.
Di isi semua yang butuh di isi, terus habis itu disatuin sama dokumen-dokumen yang tadi sudah disiapkan. Pastikan juga alamat email yang dikasih adalah alamat email yang sering diakses ya.
Nah,
Bingung gimana ngirimnya?
Kalau tinggal di sekitar Jakarta, atau Bali, tinggal datang saja ke kantor perwakilan kedutaan Australia.
Kalau tinggalnya jauh dari Jakarta atau Bali, VFS Global menyediakan kurir untuk menjemput dan mengantar kembali dokumen kamu. Tentunya dengan biaya tambahan.
Kalau gw kemarin sih menggunakan travel agent, sekalian ngurusin tiket pulang perginya. Btw, gw pergi dari Denpasar menuju Melbourne. Tapi gw nggak tinggal di Bali hehe...
Travel agent yang gw pake itu Dwidaya. Kenapa? Karena setelah survey sana sini, menurut gw Dwidaya itu biayanya jauh lebih murah daripada travel agent lainnya di tempat gw. Akhirnya gw memutuskan untuk minta diuruskan oleh Dwidaya.
Syaratnya? Sama aja kok seperti di atas. Yup, gw melampirkan semua dokumen di atas itu (kecuali SIUP, karena gw kerja sama orang, nggak punya perusahaan sendiri). Terus tinggal datang ke kantor mereka. Karena gw sudah punya schedule kapan gw berangkat, gw tinggal minta juga sama Dwidaya buat booked tiket dari tempat gw ke Denpasar, Denpasar ke Melbourne. Terus gw bilang, ditunggu sampai VISA nya approved ya Mbak, baru di kunci booked tiket saya.
Nah, kalau sudah beres, serahkanlah semua ke Dwidaya.
Kemarin malah form VISA gw diisiin sama si Mbak nya. Cuma beberapa kolom aja yang gw isi sendiri, seperti nama cowok gw, dan alamatnya, plus tanda tangan di beberapa tempat.
Oiya, karena gw pake agen perjalanan, jadi ada form sendiri juga untuk bukti bahwa gw menunjuk agen perjalanan untuk mengurus VISA gw. Formulirnya bisa di download di sini. Kalau sama Dwidaya form gw semuanya diisiin sama mereka, gw tinggal tanda tangan aja.
Kalau biasanya membutuhkan waktu tunggu 3- 15 hari, karena gw menggunakan travel agent, waktu tunggu gw jadi 5-15 hari. Dimaklumi saja, karena travel agent kan punya jalur sendiri, 1 hari pertama perjalanan ke Jakarta, dan 1 hari perjalanan balik.
Ada yang nyebelin sih, bukan dari Dwidaya-nya tapi dari pihak gw. Rekening Koran gw bermasalah. Sebenarnya dari pihak kedutaan Australia tidak menetapkan berapa jumlah dana yang ada di dalam rekening kamu, tapi kalau ada jumlah yang mencurigakan, biasanya langsung ditolak. Karena rekening bank gw kemarin sempat digunakan untuk menyimpan beberapa dana dari kantor gw, jadi ada di satu bulan jumlahnya bengkak banget, eh dibulan berikutnya dananya jadi menyusut banget. Kalau sudah begini, biasanya langsung ditolak aplikasi gw. Tapi, bahagianya, mereka nggak langsung nolak, tapi kasih syarat apa gw punya uang sekitar Rp50.000.000 untuk menutupi sejumlah dana yang kemarin ada di rekening gw. Shock dan bingung, mana mungkin gw punya duit segitu banyaknya dalam jangka waktu 1 hari. Akhirnya gw nego lagi dengan pihak dwidaya, karena gw lewat Dwidaya, jadi semua informasi masuknya ke Dwidaya., kalau menggunakan slip gaji cowok gw gimana. Karena beberapa tahun lalu, cowok gw juga pernah ngurus VISA buat mantannya yang orang Philipina (ini yg bikin gw sebel bgt sama Pia, hahahaha... padahal nggak ada kaitannya).
Tetep kekeuh pihak kedutaan nggak mau pake slip gajinya dia, dengan alasan Philipina dan Indonesia punya kebijakan sendiri, mereka butuhnya rekening cowok gw. Amboooyyy, streesss banget gw. Kenapa? Gw kasih tau deh, kalo orang Indonesia, rekening tabungan bisa aja dikasih semaunya ke pihak-pihak yang membutuhkan kek kedutaan Australia ini, tapi kalo bule.... aduuuuuuuhai, jangankan tiga bulan, transaksi seminggu juga bakalan susaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah banget ngasihnya.
Setelah bingung, kesal, bete, dan lain sebagainya, akhirnya cowok gw mau juga ngasih transaksi keuangan 2 bulannya ke pihak Kedutaan Australia. Lega? Belooomm...
Bahagianya karena aplikasi gw nggak langsung ditolak, tapi deg deg-an karena masalah ini bikin gw cemas apa aplikasi gw diterima apa enggak. Walaupun cowok gw meyakinkan gw untuk tetap tenang en pasti aplikasinya diterima.
Ada juga kok yang nggak butuh Rp50.000.000 di rekening. Temen gw yang kebetulan juga punya cowok orang Australia nggak perlu punya duit segitu banyaknya di rekening dia. Jadi, semua itu tergantung dari pihak kedutaannya. Amannya sih, pastikan transaksi keuangan selama tiga bulan terakhir selalu balance. Biar nggak mumet seperti gw.
Nah, susahnya menggunakan agen perjalanan, kita nggak bisa lacak permohonan kita sampai mana. Jadi kita cuma bisa nunggu informasi dari agen perjalanannya. Walaupun gw Tanya ke Mbak Dwidaya-nya, tetep aja dia juga nggak tau sudah sejauh mana aplikasi gw.
Setelah 1 minggu nunggu (plus Sabtu & Minggu) akhirnya aplikasi gw keterima. Girang? Pastilaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!! Akhirnya berangkat juga gw ke Australia. Setelah Visa gw diterima, passport dibalikin ke Dwidaya, gw tinggal ambil aja passportnya, plus ngurus-ngurus tiket perjalanan gw. Biasanya ada surat yang menyatakan kalau aplikasi VISA gw keterima, dan ada waktunya sampai kapan gw bisa berkunjung ke Aussie. Surat itu dibawa yak saat mau pergi, buat jaga-jaga kalau pihak imigrasinya rese nanya-nanya, walaupun VISA granted nya itu langsung ter-scan di passport kita.
Let's get lost in Melbourne... :)