Hello Straya: Marysville & Steavenson Waterfall
By Miss Across the Sea - Sunday, November 12, 2017
Follow my blog with Bloglovin
Musim dingin sudah lewat, awal bulan September sudah masuk musim semi. Di tempat gw matahari sudah mulai garang. Padahal gw pengen banget pergi liburan ke alpine resort gitu. Mainan salju lah lebih mudahnya. Tahun lalu pernah sih megang salju doang, nggak ngerasain guling-guling di saljunya.
Jadi jadwal jalan-jalan weekend kali ini pergi ngeliat salju. Walaupun sudah musim semi, tapi ternyata di awal musim semi masih ada salju di pegunungan mereka. Sebelum ngajak mainan salju, Mas Bojo ngajak ngunjungin salah satu kota kecil di dekat pegunungan yang mau kita datangi. Nama kotanya Marysville.
Marrysville ini kotanya kecil banget, nggak sampai satu jam sudah bisa keliling kotanya. Kalau jalan-jalan ke Healsville, kota kecil ini dekat banget sama Healsville. Gw juga bikin cerita tentang kunjungan gw di Healsville di SINI loh. Jadi kalau berencana jalan-jalan ke Healsville, bisa juga langsung ke sini.
Kota kecil ini dulu pernah menjadi salah satu kota yang terbakar habis pada saat Black Saturday terjadi. Februari 2009, kebakaran hutan yang sangat besar menghanguskan kota ini. Hanya tinggal beberapa puing bangunan yang tersisa. Keseluruhan kota kemudian ditetapkan sebagai kota yang berbahaya, dan kemudian ditutup. Di saat seperti ini kemudian jajaran polisi Victoria dan Federal mulai mencari sisa-sisa tubuh yang dapat ditemukan dan juga melakukan investigasi mengenai penyebab kebakaran ini. Kota ini kemudian dibuka kembali untuk publik pada Maret di tahun yang sama.
Kata Mas Bojo, setelah kebakaran yang menghanguskan kota ini, dia kembali ke tempat ini dua bulan setelahnya. Kata dia, kota ini seperti kota hantu. Hampir semua lahan isinya cuma sisa-sisa bangunan. Mas Bojo bilang, kota mati, dan menyeramkan.
Mas Bojo juga sempat poto keadaan kota ini dua minggu setelah kebakaran terjadi. (Mohon dicatat bahwa semua poto ini adalah milik Mas Bojo)
Black Saturday adalah kebakaran hutan terparah yang terjadi di Victoria, Australia pada bulan Februari 2009. Kebakaran hutan ini terjadi karena cuaca di Australia yang masuk pada musim panas, dan angin kering. Kebakaran hutan ini mengakibatkan 12 wilayah terbakar, dua diantaranya Kinglake dan Marysville yang paling parah, 173 orang meninggal (termasuk 2 turis dari Indonesia). 414 orang luka karena kebakaran hutan ini, dan mengakibatkan 7,562 orang kehilangan tempat tinggal.
Tapi sekarang, Marysville berubah menjadi kota yang bener-bener cantik. Tentu aja bangunannya pada baru semua. Karena Black Saturday benar-benar membuat kota ini jadi rata dengan tanah, dan mereka membangun ulang kota ini dari awal. Hasilnya, kota ini menjadi kota yang sangat cantik sekarang.
Pertama kali masuk ke kota ini, kita disambut dengan bangunan hotel yang menurut gw bagus banget arsitekturnya. Namanya Vibe Hotel. Eksterior depannya yang didominasi sama kayu warna coklat gelap, dan pastinya hotel ini baru banget.
Yang unik dari Marysville adalah bangunannya yang walaupun baru, tapi kesan klasiknya masih ada. Juga taman kotanya yang bagus banget. Apalagi waktu gw pergi ke sana pas musim semi, jadi beberapa pohon daunnya sudah hijau, dan banyak bunga yang mekar.
Kita bisa menghabiskan waktu di kota ini dengan pergi ke tamannya, untuk sekedar menikmati cuaca, atau BBQ. Di salah satu sudut taman ini sudah dikasih tempat khusus BBQ. Tinggal bawa daging atau sosis, atau apapun yang mau dibakar. tempat BBQ dan tempat duduk sudah disediakan. Selain itu, banyak mainan juga buat anak-anak. Jadi mereka nggak bosan. Mulai dari ayunan, perosotan, sampai mainan yang bisa dimainkan nggak cuma buat anak-anak. Atau kita juga bisa mancing di danau di dalam tamannya. Mereka punya ikan trout dan salmon loh di danaunya.
Air terjun ini tingginya 84 meter loh, dan jadi salah satu air terjun favorit dari tahun 1860an. Cuma butuh 700 meter jalan dari pintu masuk, kita sudah bisa menikmati air terjun ini pas di depan kita. Cuma bayar AUD 3 untuk parkir, kita sudah bisa masuk ke air terjun ini. Tenang aja, bayar parkirnya nggak pake orang kalau di sini, mereka pake ticket machine gitu, jadi nggak khawatir di palak atau harganya di mark up.
Cuma butuh 15 - 30 menit untuk sampai ke jembatan buat ngeliat air terjunnya. Dan track nya nggak begitu susah. Karena track nya cenderung datar. Dibandingkan dengan beberapa air terjun yang pernah gw datangi, beberapa track nya ajib banget. Harus jalan turun dengan tajam. Turunnya sih gampang, naiknya yang ngos ngosan. Nah kalau di air terjun ini, nggak harus gitu. Selain tracknya yang gampang, jaraknya juga nggak begitu jauh. Beneran cuma 15 menit jalan santai, kalau sampai 30 menit itu kalau jalannya diselingin sama liat liat pemandangan di sekitar air terjunnya.
Oh iya, karena air terjun ini masih bagian dari Marysville, jadi pada peristiwa Black Saturday, air terjun ini juga kena imbasnya. Karena jalan menuju air terjun ini masih banyak pohonnya, sudah bisa dipastikan pohon-pohon ini juga ikut terbakar. Selama beberapa minggu setelah Marysville dibuka untuk umum, air terjun ini masih belum bisa dibuka untuk umum.
Sekarang kita bisa menikmati air terjun Steavenson lagi. Selain air terjunnya, pemandangannya bener-bener keren. Yes, pemandangannya bener-bener cakep. Karena masih berada di dalam lingkup taman nasional Yarra Range, jadi masih banyak tanaman hijau di sekitar air terjun ini. Selain hijau, juga bersih. Walapun nggak ditemuin tempat sampah, jarang banget mereka buang sampah sembarangan. Ada sih beberapa tapi itu biasanya di track sulit.
Air terjun ini juga punya track sulit kok. Track ini dipakai untuk naik sampai ujung air terjunnya. Jadi, kalau air terjunnya tingginya 84 meter, ya setinggi itu kita naik. Track nya curam, dan karena gw sudah jarang banget olah raga, gw harus berhenti beberapa kali, karena capek banget.
Overall, air terjunnya bagus banget loh. Kita bisa menikmati air terjun ini dari segala macam sisi. Sisi kanan, kiri, pas di tengah air terjunnya, atau di puncak air terjunnya.
Jadi kalau kalian lagi jalan-jalan ke Melbourne, dan memutuskan untuk mengunjungi Healsville, jangan lupa sekalian pergi ke Marysville dan air terjun Steavenson ya.
Follow my blog with Bloglovin
Musim dingin sudah lewat, awal bulan September sudah masuk musim semi. Di tempat gw matahari sudah mulai garang. Padahal gw pengen banget pergi liburan ke alpine resort gitu. Mainan salju lah lebih mudahnya. Tahun lalu pernah sih megang salju doang, nggak ngerasain guling-guling di saljunya.
Jadi jadwal jalan-jalan weekend kali ini pergi ngeliat salju. Walaupun sudah musim semi, tapi ternyata di awal musim semi masih ada salju di pegunungan mereka. Sebelum ngajak mainan salju, Mas Bojo ngajak ngunjungin salah satu kota kecil di dekat pegunungan yang mau kita datangi. Nama kotanya Marysville.
Marysville
Marrysville ini kotanya kecil banget, nggak sampai satu jam sudah bisa keliling kotanya. Kalau jalan-jalan ke Healsville, kota kecil ini dekat banget sama Healsville. Gw juga bikin cerita tentang kunjungan gw di Healsville di SINI loh. Jadi kalau berencana jalan-jalan ke Healsville, bisa juga langsung ke sini.bushfire at marysvile. Source |
Mas Bojo juga sempat poto keadaan kota ini dua minggu setelah kebakaran terjadi. (Mohon dicatat bahwa semua poto ini adalah milik Mas Bojo)
part of marysville two months after the black saturday Source: Mas Bojo personal file |
part of marysville two months after the black saturday Source: Mas Bojo personal file |
part of marysville two months after the black saturday Source: Mas Bojo personal file |
part of marysville two months after the black saturday Source: Mas Bojo personal file |
this old police office chimney was still standing after the black saturday, unfortunately we can't find it nowadays Source: Mas Bojo personal file |
the main road of marysville two months after the black saturday Source: Mas Bojo personal file |
the only building that still stand completely after the black saturday is this bakery, and it still stand until today Source: Mas Bojo personal file |
Black Saturday adalah kebakaran hutan terparah yang terjadi di Victoria, Australia pada bulan Februari 2009. Kebakaran hutan ini terjadi karena cuaca di Australia yang masuk pada musim panas, dan angin kering. Kebakaran hutan ini mengakibatkan 12 wilayah terbakar, dua diantaranya Kinglake dan Marysville yang paling parah, 173 orang meninggal (termasuk 2 turis dari Indonesia). 414 orang luka karena kebakaran hutan ini, dan mengakibatkan 7,562 orang kehilangan tempat tinggal.
Tapi sekarang, Marysville berubah menjadi kota yang bener-bener cantik. Tentu aja bangunannya pada baru semua. Karena Black Saturday benar-benar membuat kota ini jadi rata dengan tanah, dan mereka membangun ulang kota ini dari awal. Hasilnya, kota ini menjadi kota yang sangat cantik sekarang.
This colorful bench is in front of their primary school |
Vibe Hotel at Marysville, I'm in love with its architecture |
A tree start to bloom at spring |
Bridge at Marysville Park |
A beautiful corner that you can find almost in every corner of Marysville Park |
Steavenson Fall
Nah, 4 kilometer ke selatan dari Marysville kita bisa ngeliat salah satu air terjun tertinggi di Victoria, namanya air terjun Steavenson. Nama Steavenson sendiri diambil dari nama penemu kota Marysville, John Steavenson. Sedangkan Marysville diambil dari nama istrinya John, Mary Steavenson.Air terjun ini tingginya 84 meter loh, dan jadi salah satu air terjun favorit dari tahun 1860an. Cuma butuh 700 meter jalan dari pintu masuk, kita sudah bisa menikmati air terjun ini pas di depan kita. Cuma bayar AUD 3 untuk parkir, kita sudah bisa masuk ke air terjun ini. Tenang aja, bayar parkirnya nggak pake orang kalau di sini, mereka pake ticket machine gitu, jadi nggak khawatir di palak atau harganya di mark up.
a great view welcoming us |
Oh iya, karena air terjun ini masih bagian dari Marysville, jadi pada peristiwa Black Saturday, air terjun ini juga kena imbasnya. Karena jalan menuju air terjun ini masih banyak pohonnya, sudah bisa dipastikan pohon-pohon ini juga ikut terbakar. Selama beberapa minggu setelah Marysville dibuka untuk umum, air terjun ini masih belum bisa dibuka untuk umum.
this is the sign right where the steavenson fall is two weeks latter after the black saturday Source: Mas Bojo personal file |
Steavenson Fall after the black saturday Source |
this is the view from the up of the hill when we want to go to the top of the waterfall |
this is the view you can find when you have been walked 10 minutes to the waterfall |
this is the closest look you can find in the bottom of the waterfall |
this bridge connecting two different place for seeing the waterfall, and you can also enjoying the waterfall from this bridge |
everywhere you can catch the beauty of this waterfall |
this is the first step of the difficult track to go to the upper of the waterfall |
the view from the top of the waterfall |
Follow my blog with Bloglovin
4 comments
Woah nice info mba, jadi kalo di Ausie itu iklim nya kebalikan ya^^
ReplyDeleteHallo Mbak Sandra, Terima kasih sudah mampir yaa...
DeleteIya Mbak, kalau di down under, kebalikan dari musim di Amerika & Eropa. Musim Semi dimulai dari bulan September sampai November, Desember sampai Maret musim panas... :)
ternyata kebakaran disana lebih menyeramkan ya?
ReplyDeleteDan kembali ke niat baik pemerintah dan masyarakatnya utk membangun ulang shg jadi kawasan cantik
Halo Mbak Maria, terima kasih sudah mampir ya..
DeleteIya Mbak, kebakaran di Aussie karena musim panasnya memang panas banget.
Karena kebakarannya bisa dibilang bencana alam, jadi pemerintah masing-masing negara memang menjamin setiap bangunan yang rusak/ hancur karena bencana alam bisa diganti, 100%.
Thank you for visiting my blog. Please leave your comment here, but apologize, any spams will go to bin immediately.