Hello Straya: Melbourne Tourism: William Rickett's Sanctuary & Picnic and sight seeing at Ollinda Fall
By Miss Across the Sea - Friday, July 22, 2016
CLICK HERE FOR ENGLISH VERSION
Good day all,
Musim gugur di Melbourne kali ini memang banyak banget ujannya. Tapi nggak ujan deres parah seperti di Indonesia. Hujannya sih nggak masalah, anginnya ini yang parah banget, dingin sampai menggigil. Air jadi bisa sedingin air es, jadi memang nikmat banget kalau mandi pake air hangat di sana. Yang pasti, setiap rumah sudah disediakan water heater, jadi nggak perlu harus ngerebus air dulu buat mandi air hangat.
Karena hampir setiap hari hujan, mau jalan-jalan juga agak susah, karena niat mau pergi ke suatu tempat itu harus disesuaikan dengan cuaca. Kalau di Indonesia sih, kapan aja berangkat, tinggal tergantung niat.
Melbourne weather at autumn, very windy |
Jadi, waktu browsing tempat-tempat menarik yang dikunjungi di Melbourne dan sekitarnya, gw tertarik banget buat datang ke tempat yang namanya "William Rickets Sanctuary". Tempatnya itu di daerah perbukitan Dandenong. Nggak di puncak nya juga sih, tapi di daerah bukit gitu. Otomatis lah ya bakal dingin banget kalau hujan. Jadi, demi menikmati liburan gw di Aussie, sebodo amat sama dinginnya musim gugur di sana, jalan-jalan sih jalan terus.
Pathway at William Rickkett's Sanctuary |
Another pathway with clay statue |
Apa aja yang menarik dari tempat ini? Tentu saja semua hasil karya Mr. William yang menempatkan seni mengolah tanah liat yang menjadi satu dengan bebatuan yang ada di dalamnya. Di tempat ini memang dia tinggal, dan mengerjakan semua seninya yang "warbiyasak" itu.
Selain menikmati sejuknya tempat ini, kita juga disuguhkan oleh bagaimana si artis membuat semua karya seninya, beberapa karya seni yang juga disimpan di dalam rumah-rumah. Kita juga bisa lihat video tentang masa-masa hidup sang artis.
Kebanyakan karya si artis adalah sebagai bentuk dari protes nyatanya mengenai bagaimana dulu suku asli Australia (aborigin) tidak mendapatkan tempat di Australia, tidak diberikan kesempatan yang sama di Australia, dll (berasa pernah denger yang beginian di Indonesia ya). Jadi jalan-jalan di tempat ini, selain menikmati keindahan alam, mengagumi karya indah si artis, juga bisa sedikit belajar tentang sejarah Australia sih.
Selain patung-patung, kita juga bisa tau bagaimana si artis membuat karyanya (kek nya gw sudah ngomong ini ya), dan juga tempat tinggal si artis yang beberapa terbuka untuk dikunjungi. Menarik dan menakutkan, hahaha... Pokoknya di tempat ini, nggak ada satupun sudut yang nggak ada pahatannya.
menurut gw tempat ini layak untuk dikunjungi, terutama penikmat seni, tapi kalau baru berkunjung ke Melbourne, dan pengen mengunjungi sesuatu hal yang berbeda dengan yang lain, tempat ini bisa jadi referensi yang bagus. Apalagi masuknya gratis,hehehe...Tempatnya juga nggak jauh kok, di sekitaran Mt. Dandenong juga, di tempat puffing billy,well.., gw nggak pergi ke sana sih, karena tempat itu sudah terlalu terkenal dan biasa aja(halah). Tapi kalau kalian pengen ke sana, bisa juga, soalnya satu jalur kok....
Nah,
Mt. Dandenong ini banyak tempat wisatanya, asiknya lagi kita makan siang di outdoor, kek di film-film itu, tapi bukan di William Rickett's Sanctuary. Tempat ini punya banyak banget taman yang bisa dipakai buat piknik. Jadi akhirnya kitamemutuskan piknik dengan makan siang di dekat air terjun Ollinda.
Nggak sempat bawa bekal? Tenang aja, ada beberapa toko bakery yang bisa dikunjungi untuk membeli makan siang, dan kopi tentunya. Karena kita nggak sempat bawa bekal, dan kepengen banget minum kopi, sebelum pergi ke Ollinda Fall, kita sempetin mampir ke Dandenong Bakery, dan beli beberapa macam makanan, kukis, sandwich,dan tentu saja capuccino panas, cucok banget di udara yang super dingin.
buying lunch at Mt. Dandenong Bakery |
Completed menu behind us, you choose |
Sesampainya di picnic ground, udaranya dingin banget tapi sejuk. Kata cowok gw di tempat ini biasanya banyak banget Kookabura... apa itu? Entahlah, gw sendiri nggak tau jenis hewan apa itu. Soalnya waktu kita ke sana, nggak ada satupun Kookabura yang datang. Padahal katanya bakalan datang kalau ada orang yang datang bawa makanan, terutama daging. Mungkin sih karena udaranya yang super dingin...
Lunch Time!!!!! |
My chicken sandwich... nom nom nom |
My boyfriend said it's dirty, but i guess nature dirty will be ok... rather than human makes it dirty |
Pathway to Ollinda Fall |
Which One You Choose? Why not both #stronggirl |
Okaaaayy,
sekian dulu cerita jalan-jalan gw, masih ada cerita yang lainnya. Jadi, tunggu aja blog berikutnya.
Maap aja kalau ceritanya kemudian lompat-lompat, hehehehe...
Selamat menikmati blog ini, dan jangan lupa komen, hehehehehe...
2 comments
Asik tempatnya... penasaran sama kookogura, hewan sejenis apa sih.
ReplyDeleteYang asik lagi , pengunjungnya pada patuh ya..ga ada sampah berserakan...sukaa..
Halo Mbak Retno, terima kasih sudah mampir ya.
ReplyDeleteKookabura mungkin maksudnya ya Mbak. Kookabura itu sejenis burung "bernyanyi" gitu Mbak, katanya sih dia bisa mengeluarkan suara dengan melodi gitu. Bentuknya kecil Mbak, lebih kecil dari merpati.
Iya Mbak, aku aja masih takjub sama mereka yang masih mau patuh sama rambu-rambu, walaupun ranger (polisi hutan) nya nggak setiap saat keliling.
Thank you for visiting my blog. Please leave your comment here, but apologize, any spams will go to bin immediately.