Chaos at Vet; Mumun's Trauma Experience

By Miss Across the Sea - Wednesday, September 07, 2016


Gw pernah cerita kalau mas Pacar memutuskan untuk Mumun di bawa ke Australia. Mumun adalah kucing gw. Cuma kucing domestik biasa yang gw temuin di keranjang sampah waktu dia umurnya nggak lebih dari 3 bulan. Jadi, setelah setahun dia sama gw, akhirnya dia dibawa ke vet juga karena memang persyaratannya di Australia harus seperti itu.
Mumun and her un-friendly face

Kali ini, kali ketiga Mumun harus di suntik, dan ini salah satu yang penting,vaksin rabies. Apalagi kita harus kejar-kejaran dengan waktu, kita maunya Mumun berangkat duluan ke Aussie sebelum gw. Karena gw nggak punya seseorang yang bisa gw percaya untuk ngurus Mumun kalau gw duluan pergi.

Jadi setelah minggu lalu, tepatnya tanggal 26 Agustus kemarin Mumun di suntik vaksin dasar kedua kalinya, Dan kali ini penuh dengan drama. Tiba-tiba dia jadi galak, dan mulai siap-siap nyakar. Jadi ada 3orang yang megangin dia buat disuntik. Entah kenapa dia tiba-tiba gitu. Pikiran gw sih karena bau kucing lain, soalnya Mumun itu kucing sombong yang nggak ramah sama kucing lain. Sama Mumun itu kucing genit, dia lebih suka sama manusia berjenis kelamin laki-laki daripada perempuan. Dan  karena dokter yang ini adalah perempuan, dianya jadi sebel. Selain itu dia juga habis menempuh perjalanan 1 jam lamanya ke vet, jadi masih mabok darat,(ini juga baru dugaan gw).

Seminggu kemudian, jadwalnya Mumun untuk vaksin rabies. Sebelumnya,pagi-pagi Mumun udah kabur aja keluar rumah. Rupanya dia keluar lewat kawat besi yang kebuka lebar di dapur. Sepagian gw nyariin dia. Walaupun dia kaburnya nggak jauh-jauh banget, tapi malam sebelumnya habis hujan deras dan becek dimana-mana, tau sendirilah kalau tinggal di kampung. Nah, karena Mumun itu nggak boleh mandi seminggu sebelum dan sesudah vaksin, dan dia sudah sebulan nggak mandi, karena jarak vaksin yang cuma seminggu, gw khawatir kalau dia jadi kotor. Untungnya waktu ketemu dia nggak kotor-kotor banget. Jadi, nggak perlu deh gw mandiin dia, dan harus menunggu seminggu untuk vaksin.
I found her still clean after she's runaway outside home

Karena gw merasa vet yang kemarin itu terlalu cepat, sedangkan Mumun masih terlalu capek, maka gw memutuskan untuk pergi ke Vet sebelumnya. Sama-sama Mitra Satwa sih, tapi di vet yang pertama, gw harus menunggu dokternya datang setelah makan siang,kalau yang di satunya gw nggak perlu,karena dokternya memang ada di sana. Jadi, kali ini gw memutuskan untuk pergi ke Mitra Satwa yang pertama. Nggak apa-apalah nunggu dokternya datang habis makan siang, sekalian bikin tenang si Mumun juga. Memang lama sih nunggu dokternya datang. Ada kali 2 jam-an. Tapi sekali lagi, gw harus menenangkan Mumun dulu, jadi gw nggak masalah nunggu dokternya datang. Sekalian bikin Mumun familiar sama kondisi vet nya. 
At the vet, and at the beginning she's so sulky

Bersamaan dengan Mumun, ada tiga kucing lainnya yang datang. Yang pertama juga mau vaksin, yang kedua dan ketiga lagi sakit, jadi mereka ditempatkan di tempat lainnya. Si Mumun udah gelisah aja itu cium bau si kucing. Gw sih dengan susah payah ngebujuk si Mumun untuk tetap tenang kalau ngeliat kucing ataupun orang lain, ataupun mereka yang berbau kucing lainnya. Tenang nggak hasilnya? Enggak!!!!!

Jadi setelah si dokter dateng. Ibu dokernya udah ngenalin Mumun dong "si cewek nakal." Julukannya. Yah,gimana lagi, minggu lalu, bu dokter hampir dicakar & digigit sama dia. Gw sih cengengesan aja, ya mau gimana lagi, emang gitu si Mumun. Walaupun gw yang pertama ngantri, gw suruh aja pasien yang lainnya duluan. Antisipasi kejadian yang enggak-enggak bersama Mumun.

Si Ibu dokter malah cerita ke suami dan staff nya kalau minggu lalu waktu dikasih vaksin, kita menggunakan kekerasan biar vaksinnya masuk. Hahahaha... Gw jadi nggak enak sendiri, ngerepotin orang-orang. Sampe si ibu dokter bilang, "gimana kalau kamu galak gini?Nggak jadi diajak ke Australia nanti."Aduh bu, kadang ibu bener juga. Saya juga lelah dan pusing dibuatnya kalau begini. Hehehehe...

Jadi, dimulailah semua bencana itu...

Tiba-tiba si Mumun jadi beringas. Hissing sana sini, cakarnya udah keluar, dan siap menerkam siapa aja. Bahkan gw sendiri nggak bisa nenangin dia. Dia sama sekali nggak mau dipegang ataupun di dideketin sama siapapun.Bahkan dia nyakar gw sampe tangan gw luka. Mumun sendiri sudah lari ke pojok, tentunya masih dengan geraman-geraman dan siap terkam. Rempong dah. Satu vet dibuat repot. Siap ngejar, siap nangkap.Sampai semua tamu yang datang diusir dulu. Takutlah kalau dia lari keluar.

Sampai akhirnya, dia harus ditutupin dengan selimut, dipegangin sama orang-orang yang megang sarung tangan tebel. Nggak, dia nggak bisa diem, dia terus terusan teriak,menggeram, siap nerkam,siap nyakar. Gw sampai pusing en takut dibuatnya. Antara kasihan dan sedih lah pokoknya. 

Perlu waktu sekitar 1 jam sampai semua chaos ini berakhir. Setelah dia dipegangin, ditutup matanya, Pak dokter dengan sigap langsung nyuntik dia. Bernapaslah kita semua dengan lega. Soalnya setelah di suntik, dia dengan gampangnya masuk ke kandang. Mungkin karena dia sudah takut banget jadi langsung lari masuk ke tas nya. 

Ibu dokternya bilang, dia takut kalau Mumun kena serangan jantung.Dia bilang Mumun itu nggak cuma tantrum,tapi dia trauma, karena pengalaman pertama dan kedua di vaksinasi. Pengalaman pertama sebenarnya dengan mudahnya Mumun lewati, dia nggak trantrum atau apapun, dan gampang banget dikasih injeksi. Walaupun pengalaman kedua dia juga tantrum, gw nggak nyangka kalau pengalaman ketiga lebih parah.
even though she already have rabisin vaccination, she still have a long way to go

 Sedih lagi gw dengernya. Kenapa? Perjalannya masih panjang. Untuk yang sekarang, gw berencana untuk memasangkan microchip ke dia, tapi karena dia tiba-tiba tantrum gitu, gw pending deh. Dan masih pusing gimana caranya masang microchip tanpa dia harus begitu. Belum lagi nanti waktu serologi nya. Tes serologi akan dilakukan sebulan setelah vaksin rabies. Gw sudah mulai panik sebenarnya, gimana kalau Mumun nggak bisa tenang. Walaupun bu dokter menyarankan gw harus kasih dia obat penenang saat serologi ataupun saat terbang nanti. Tetap dong kekhawatiran gw kalau Mumun nggak kuat dan berpengaruh sama jantungnya. 

Semoga Mumun tetap sehat dan kuat melewati semua prosedur ini yah....

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Thank you for visiting my blog. Please leave your comment here, but apologize, any spams will go to bin immediately.