Sekilas Tentang Pekerjaan (ChildCare Educator)

By Miss Across the Sea - Saturday, June 25, 2022

 

Jadi gw bikin section baru di header di bawah "personal" header.  Yep, section ini tentang pengalaman gw kerja jadi childcare educator.

Pertanyaannya selalu kenapa sih gw ambil kerjaan sebagai childcare educator? Alasan paling utama sih karena waktu itu gw pengen banget dapet kerja dan cari kursus yang bisa langsung dapat kerja. Kebetulan yang paling cepat diantara semua kursus yang ada ya ini. 

Oh iya, gw memang cari kursus di sektor education. Gw pernah bilang ke Mas Bojo kalau gw dulu pengen banget jadi guru, mungkin sekarang gw bisa mewujudkan apa yang gw mau jaman dulu masih kecil. 

Long story short, bulan Juni 2021 kemarin gw keterima kerja di salah satu Child Care Cetre di tempat gw. Bahagia lah ya karena waktu itu gw belum selesai juga kuliahnya, tapi sudah bisa kerja, permanen pula. 

Bisa cepet gitu? Ya bisa sih, karena di Australia, kita bisa lihat prediksi kerjaan mana yang lagi banyak dibutuhkan dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Bisa dilihat di website mereka www.joboutlook.com.au. Di sana kita bisa lihat jenis pekerjaan apa aja yang akan banyak dibutuhkan. 

Bisa juga sih kita cari-cari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat, plus dengan pengalaman kerja sebelumnya. 

Kenapa Memilih Early Childhood Education?

Jadi, setelah pindah ke Australia, gw desperate banget untuk bisa punya karir yang stabil secepatnya. Setelah coba untuk lamar kerjaan sana sini nggak dapet-dapet, akhirnya gw memutuskan untuk kembali masuk kuliah. Kenapa? Karena gw pikir dengan kembali ke bangku kuliah, gw bisa paling enggak dapat latar belakang pendidikan di sini, dan bagaimana mereka mempersiapkan orang-orangnya untuk siap kerja.

Yang gw cari ya kuliah yang bisa siap kerja, plus kuliah yang nggak mengeluarkan banyak biaya. Gw memang nunggu sampai Permanent Resident gw keterima. Karena biaya kuliah sebagai Permanent Resident jauh lebih murah dibandingkan dengan yang belum. 

Selain itu, gw juga cari kuliah apa yang langsung buka. Gw kemarin lihat dua pilihan. Early Childhood Education and Care dan Education Support. Tempat kuliah yang gw cari ada tiga. Di tengah kota, di agak jauhan dari rumah, dan yang terakhir deket rumah. Kebetulan aja yang deket rumah sudah buka, sedangkan yang dua lainnya harus menunggu sampai tahun depan. 

Oh iya, gw waktu itu lihat-lihatnya sekitar tahun 2020. Gw juga isi semua form pendaftaran di tiga kampus ini. Tinggal nunggu email atau telepon dari mereka sih. Tapi karena gw milihnya email, jadi komunikasi gw ke tiga kampus ini ya via email. 

Kenapa akhirnya memutuskan Early Childhood Education and Care? Karena waktu itu, selain pendaftarannya sudah buka, mereka juga sudah mulai ada jadwal perkuliahan. Gw telat seminggu malah. Tapi karena gw dan admin yang bantuin gw bekerja dengan secepat kilat, jadilah gw bisa masuk ke perkuliahan di minggu kedua.

Biaya? Sebenernya kuliah yang gw ambil ini namanya TAFE (Technical And Further Education) yang dari tahun 2020 ada beberapa kursus yang gratis, termasuk kursus di bidang pendidikan. Jadi saat gw daftar, biaya yang harus gw bayarkan cuma biaya administrasi sebesar $500. Biaya ini sebenarnya cukup kecil dibandingkan dengan mereka yang nggak dapat free TAFE ini.

Kuliah yang gw ambil ini juga dibutuhkan waktu hanya 18 bulan saja. Ini sudah termasuk kerja praktek selama 240 jam. 

Asumsi gw waktu itu adalah dengan ambil kuliah TAFE ini, gw bisa siap kerja, karena pembekalannya adalah kebanyakan praktek. Selain itu, gw berfikir, nanti saat gw sudah masuk ke dunia kerja, dan sudah menghasilkan, bisa gw upgrade lagi pendidikan gw. 

Bokap pernah tanya, apakah gw akan tetap di bidang baru ini, atau gw mau lanjutin bidang yang sudah gw dapetin S1nya di Indonesia. Gw bilang, tergantung, kalau bidang baru ini jauh lebih mudah, dan menguntungkan, juga gw menikmatinya, ya mungkin gw akan tetap di bidang ini. Tapi kalau gw merasa bidang baru ini nggak sesuai sama keinginan gw, ya bisa jadi gw akan lanjutin S1 yang gw dapet di Indonesia ke S2, atau malah cari bidang lain.

Perkuliahan

Setelah keterima di kursus ini, gw dan teman-teman sekelas dikasih waktu 18 bulan untuk menyelesaikan programnya. Karena yang gw ambil ini Diploma, jadi mata kuliah yang gw ambil nggak seperti di S1. Karena setiap terms (Bahasa sini untuk semester) mereka sudah menyiapkan beberapa mata kuliah yang harus diambil.

Mereka juga menawarkan full time atau part time untuk kuliah ini. Full time nya sih nggak tiap hari juga. Seingat gw cuma ada tiga hari dalam seminggu. Kebanyakan kampus di Australia memang menawarkan fleksibilitas untuk menempuh kuliah. Biasanya yang ambil part time, karena mereka juga ada komitmen yang lain (misalnya sudah berkeluarga, sudah bekerja, dan lain sebagainya).

Karena kuliah yang gw ambil ini 2020, dan ini lagi panas-panasnya pandemi Covid-19, jadi kebanyakan orang-orang Work From Home (WFH) atau Study From Home (SFH). Termasuk angkatan gw. Semuanya serba online. 98% perkuliahan online semua. Ada satu waktu kita sudah diperbolehkan untuk tatap muka, tapi ya itu sudah di akhir-akhir perkuliahan (2021).

Mulai Kerja

Gw mulai kerja di pertengahan tahun 2021, ini pun gw belum kelar kuliah. Jadi gw ini kuliah sambil kerja. Beruntungnya sih gw diterima kerja sebagai permanent employee, jadi gw nggak susah-susah untuk cari kerjaan permanen lainnya.

Sebagai orang yang baru mulai, terutama di dunia kerja yang berbeda sama sekali, tentu saja gw banyak sekali menghadapi beberapa budaya yang sama sekali berbeda di Indonesia. Karena ini dunia pendidikan, gw selalu berpikir anak-anak akan memanggil guru-guru mereka dengan sebutan Miss atau Mrs. 

Ternyata di dunia childcare education, mereka nggak memanggil kita dengan sebutan Miss atau Mrs, tapi manggil nama.

Selain itu, gw juga belajar tentang rasio pendidik ke anak didik. Karena anak-anak yang ada di tempat kerja gw itu dibawah enam tahun, jadi setiap ruangan harus lebih dari satu pendidik, kalau: jumlah anak umur 0-2 tahun di ruangan lebih dari empat anak, dan anak usia 3-5 tahun di ruangan lebih dari sebelas anak.

Di tempat kerja gw ada sepuluh ruangan, dengan dua ruangan kinder (per 2022 ruangan kinder ada tiga, karena pemerintah Victoria punya sistem kinder di usia tiga tahun). 

Awal kerja, kerjaan gw ya cuma nemenin anak-anak bermain, supervising mereka kalau-kalau mereka ada bahaya, ataupun membantu staff ruangan untuk bebersih, gantiin popok, kasih makan, nidurin, dan lain sebagainya. 

Ini salah satu aktifitas bermain yang gw buat. Tujuannya untuk melatih imajinasi anak
Setelah tahun ajaran baru (di Australia, tahun ajaran baru dimulai di minggu terakhir bulan Januari) gw dipercaya jadi second in charge atau istilah Indonesia asisten guru di ruangan 4 tahun kinder

Apa aja yang gw lakukan? Karena prinsip dasar dari childcare education itu adalah belajar dengan bermain, gw, guru, dan staff ruangan bekerja sama untuk membuat aktifitas yang sesuai dengan minat anak-anak, program bulanan dan mingguan yang dibuat oleh guru, aataupun konsen guru dan kebutuhan anak yang harus dipunyai di usia empat tahun.
Aktifitas ini dibuat saat hari Bumi. Selain mengenalkan hari bumi kepada anak-anak, aktifitas ini juga melatih perkembangan sensori, kesabaran, sosial, dan juga kreatifitas anak
Misalnya perkembangan otot kasar dan halus dengan cara menggambar, ataupun membuat karya seni untuk menstimulasi otot mereka. Ataupun mengenalkan (bukan mengajarkan) mereka dengan angka dan huruf. Atau menyediakan permainan yang melatih perkembangan sosial mereka. 

Selain itu, aktifitas yang kita buat juga berdasarkan jadwal childcare atau di tempat gw disebut community link. Tiap bulan dan tiap minggu ada beberapa kegiatan yang bisa kita jadikan patokan untuk aktifitas anak-anak didik kita. Misalnya di bulan Juni ada ocean week, yang kita bisa jadikan patokan ide untuk aktifitas seperti: mewarnai sisik ikan, membuat gurita dari benang, dan yang lainnya.

Ini adalah aktifitas dadakan, dikarenakan semingguan hujan terus, jadi gw punya ide untuk bikin aktifitas ini. Terbuat dari kertas origami sisa gw kerja praktek. Aktifitas ini mengajarkan anak tentang perkembangan motorik mereka, dan juga imajinasi mereka. 
Semua hasil aktifitas yang kita buat dengan anak didik kita, bisa kita pajang di ruangan kita. Dan gw paling seneng majang semua hasil karya seni anak didik gw.


"Ah kalau gitu doang ngapain harus ngambil diploma sih! Yang beginian juga banyak buku-buku yang membahas masalah ini. Nggak perlu diploma kalau mau tau perkembangan anak sendiri." 
Gw pernah sih denger ada yang ngomong begini. Hehehe, ya nggak apa-apa. Seperti kata staff kantor di tempat gw "every feelings are valid." Ya dan bener sih, kalau cuma buat ngajarin anak sendiri, banyak banget buku-buku yang membahas perkembangan anak usia dini. Mau pakai metode apa aja juga ada sudah bukunya.

Terus, kenapa juga harus ambil diploma?

Well, selain karena harus punya ijazah yang menyatakan harus selesai kuliah Early Childhood Education and Care, juga komitmen untuk jadi pengajar, bukan cuma "mengistimewakan" satu anak saja. Dengan pemikiran setiap anak punya timeline perkembangan dan kesukaan yang berbeda, tentu saja gw dan juga pendidik lainnya nggak bisa menyamakan semua anak di ruangan kita. 

Komitmen untuk jadi pengajar artinya juga berkomitmen untuk keselamatan, kesehatan, dan perkembangan setiap anak didik. Makanya selain belajar semua teori tentang perkembangan anak usia dini, juga diajarkan mengenai pertolongan pertama, bagaimana menghadapi anak dengan kebutuhan khusus (alergi makanan, ataupun memiliki penyakit bawaan seperti diabetes atau asma). 

Gw juga percaya dengan menjadi pendidik untuk anak usia dini, artinya gw juga bertanggung jawab memberikan informasi kepada orang tua anak didik tentang perkembangan anak-anaknya. Disegala macam aspek. Perkembangan sosial, perkembangan motorik, dan lain sebagainya. 

Selain itu, Early Childhood Education di Australia itu dinaungi oleh satu organisasi besar di Australia (ACECQA). Organisasi ini yang membuat peraturan yang sesuai dengan kebutuhan anak usia dini di Australia. Mereka juga yang mendata semua pendidik dan sekolah anak usia dini di Australia. Yang pada intinya organisasi ini membuat peraturan yang harus dipahami dan dipraktekan oleh semua yang terlibat di institusi pendidikan anak usia dini untuk menghasilkan anak-anak yang siap untuk masuk ke jenjang pendidikan berikutnya dengan percaya diri, dan siap secara mental.



  • Share:

You Might Also Like

2 comments

  1. Anonymous2:17 PM

    Halo kak salam kenal
    Saya mau tanya, apa kk kursus di TAFE saat setelah granted visa 820nya? Kebetulan saya jg lagi apply partner visa & masih menunggu visa 820 granted (jd masih di bridging visa A), tapi udah dapet kerjaan di childcare & rencana mau kuliah jg kak. Apakah biayanya msh termasuk international students atau gmn ya ? Thank you sblmnya kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, iya ak kursusnya stlh granted 820. Klo blm granted jatuhnya masih kena international student fee klo ga salah. Ada baiknya di cek masing2 uni nya untuk status students bagaimana pembayarannya.

      Delete

Thank you for visiting my blog. Please leave your comment here, but apologize, any spams will go to bin immediately.